Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum wr wb 😇
(Alangkah baiknya dijawab salam nya ya)
Alhamdulillah 35 chapter sudah terselesaikan.
Menurut kalian,aku harus bikin sequel atau cerita baru yg bergenre spiritual juga? Aku minta pendapat kalian ya,insyaallah nanti aku turutin kemauan kalian.Siapa yang rindu Salma? Atau Mas Fathur? Atau aku? Hehe enggak becanda.
Aku tunggu vote dan komennya 😊
Happy Reading😘-
Menangislah karna bahagia,bukan karna luka. Sesungguhnya aku mencintai air matamu yang indah itu keluar hanya untuk bahagia.
~Rafathur Ardinan Ramansyah* * *
"Yaallah perutku sangat sakit sekali. Aaaaarghhh" Salma berkali-kali meringis kesakitan diperutnya.
Inalillahii...
Apakah ia akan melahirkan sekarang?
Tapi kandungannya masih genap 8 bulan.
Allahuakbar.
Tolong hambamu ini Yaallah.
"Non ini sup ay- Astagfirullah Non Salma!" pekik bi Sumi yang melihat Salma kesusahan berdiri,dengan mukena yang masih indah terpakai di tubuhnya. Pagi ini Salma sudah menyelesaikan sholat sunah Duhanya,tapi saat selesai melaksanakan sholat,dia merasa sakit menjalar di sekujur tubuhnya. Buru-buru bi Sumi menelfon Tuan Mudanya.
"Yaallah tenang Non."
"Assalamualaikum bi,ada apa?"
"Wa.. Waalaikumsalam Aden. Aden... Cepat pulang sekarang juga,Non Salma pendarahan,wajahnya sudah memucat. Bi.. Bibi gak tau harus gimana."
"Yaallah bi,yasudah sebentar lagi saya pulang. Cepat siapkan Salma didepan! Saya tutup,assalamualaikum"
Setelah sambungan terputus. Buru-buru bi Sumi memapah Salma setelah melepaskan mukena peach nya yang sudah di lumuri darah.
Allahuakbar selamatkanlah bayiku yaallah.
"Yaallah bi,ini rasanya sa-sakit sekali"
"Kuat ya non,istigfar terus."
Salma mengangguk lemah,wajahnya sudah pucat pasi. Peluh keringat menguasai tubuhnya. Badannya sudah panas merasakan gejolak sesuatu yang ingin keluar.
Tak lama mobil BMW silver milik Fathur terparkir di depan teras rumah meah bercat putih gading itu,lalu dengan cekatan Fathur menggendong Salma kedalam mobilnya.
"Bi kabari Mama sama Umi sekarang juga. Saya akan membawa Salma ke rumah sakit Farma Hospital."
"Baik Den,hati-hati dijalan"
Fathur mengangguk lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
* * *
"Duduk dulu Mas,jangan pulang anting begitu. Yang tenang!" sudah ketiga kalinya Gina memperingati putra nya itu supaya duduk tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓
Spiritual[[Penerbit E-book : You and I Publisher]]✓ [Completed]✓ Bagi Fathur,Salma adalah anugerah baginya. Sedangkan bagi Salma,Fathur adalah raganya. Rumah tangga yang manis,asam,pahit sampai tercampur menjadi satu mereka rasakan,mereka jalani. Kita tid...