4. Fitting Gaun

22.5K 871 8
                                    

Vote & Comment



"INI bagus Sal, cocok deh kalo buat kamu"

"Astaga Fey, Aku gak mungkin ngerancang dalam waktu dua minggu buat bikin gaun ini" keluh Salma.

"Tenang sayang, Tante udah rancangin baju buat kamu. Special buat calon mantu kesayangan Tante. Kamu lupa ya kalo mamamu ini designer juga" tibatiba Gina datang dengan membawa beberapa paperbag ditangannya.

"Eh Tante, aduh jadi ngerepotin nih Salma." ujar Salma tak enak.

"Gak papa kali Sal,mertua kamu ini" goda Feyli yang mendapat tabokan pelan dari lengannya.

"Udah udah, nih ada gaun yang lain udah mama bikin khusus buat kamu. Cobain gih." Salma mengangguk lalu menerima paperbag tersebut,sebelum kaki nya melangkah ke ruang ganti.

10 menit kemudian ,Salma keluar dengan memakai gaun berwarna ungu muda, dengan ekor gaun yang panjang serta lebar. Hiasan berlian serta mutiara di seluruh bagian atasnya. Terlihat sangat glamour dan cantik!

"Tante, Feyli" seru Salma.

Feyli dan Gina terpukau dengan penampilan Salma kali ini,belum memakai makeup saja gadis itu sangat cantik. Apalagi nanti resepsi,bisa bisa menantunya itu menjadi seperti ratu di istana. Ah tidak tidak Gina, kau itu selalu saja berlebihan. Batin Gina terkekeh geli.

"Cantik sekali sayang" puji Gina.

"Asli Sal,kamu cantik banget pake gaun ini. Ah Tante Gina emang the best deh kalo urusan ngerancan gaun." ujar Feyli dengan terkekeh.

"Makasih Tante,Feyli pujiannya. Makasih juga buat Tante Gina gaunnya"

"Samasama sayang"

Ah rasanya Salma bahagia sekali memiliki calon mertua yang baik,perhatian dan... Sayang pastinya.

〰〰〰〰〰

"hoeekkk"

"Sayang,kamu kenapa?" Irfan terlihat begitu panik saat melihat istrinya seperti itu.

"Lemes banget Mas yaallah." keluh Resya.

"Kamu sakit?kita ke dokter ya? Mas anter kamu ,ayok" Irfan takut istri tercintanya itu kenapa kenapa, tetapi Resya menolak.

"Tidak apa Mas, Resya gak papa. Cuma pusing ,lemes aja. Mungkin terlalu lelah ngurusin pekerjaan rumah seharian,jadi gini efeknya." balas Resya berusaha tersenyum.

"Astaga sayang, kamu gak boleh terlalu kecapean. Sekarang kamu istirahat ya, jangan kerjain apa-apa"

"Tapi Mas, kamu belum makan. Aku belum siapin makanan buat Mas" Irfan tersenyum,lalu mengusap lembut pipi istri cantiknya itu yang sedikit chubby.

"Gak papa sayang, Mas bisa siapin sendiri kok. Sekalian Mas juga mau suapin kamu ya" Irfan mengecup lembut dahi Resya,setelah itu dia bergegas membersihkan dirinya di kamar mandi,lalu akan menyiapkan makanan untuknya dan istrinya.

〰〰〰〰〰

"Sal, turun dulu makan yuk" ujar Hana dibalik pintu.

"Iya Umi sebentar lagi Salma turun"

"Umi tunggu dibawah ya."

Salma baru saja menyelesaikan sholat magribnya, setelah itu dia akan turun kebawah untuk makan bersama Umi dan Abinya.

"Umi,Abi" ujar Salma sambil duduk dihadapan Uminya.

"Sayang putri Abi, udah sholat?" tanya Farhan mengusap lembut puncak kepala Salma yang tertutupi khimar berwarna hitam.

"Sudah Abi." balasnya sambil tersenyum.

"Alhamdulillah kalo begitu, sabar dulu ya Nak. Sekarang kalian belum bisa bertemu, rencananya Fathur akan menta'aruf Salma" ujar Farhan.

"Umi sama Abi bakalan jauh dong sama Salma?" jawabnya dengan nada sendu.

"Kamu bisa kapan saja kerumah ini sayang,pintu selalu terbuka buat anak Umi yang cantik ini" ujar Hana dengan lembut,khas seorang Ibu.

"Abi pun sudah ikhlas Putri kecil Abi harus menjadi milik orang lain,karna itu memang seharusnya. Abi dan Umi sudah tidak akan menjaga mu dari dekat lagi, tapi do'a Umi dan Abi selalu terpancarkan untuk Putri putri Abi tersayang. Mbak Resya dan Salma"

"Makasih ya Abi,Umi. Kalian orang tua paling hebat yang Salma kenal. Makan dulu yuk,gak baik kalo makanan dibiarin lama-lama"

Farhan dan Hana mengangguk, mereka bertiga makan dengan keadaan hening. Sampai 15 menit berlalu makan malam mereka selesai.

"Umi, sini biar Salma bantu" Hana mengangguk sambil tersenyum.

Memang, Dirumah ini tidak menyewa ART bukan Farhan tidak mampu membayar. Tapi itu justru kemauan sang Istri tercintanya, alasannya Hana selalu bercakap "Sudahlah Bi, Umi masih kuat buat ngurusin Anak dan Suami. Lagian ini sudah menjadi kewajiban Umi sebagai Istri dan seorang Ibu. Umi gak keberatan harus mengerjakan pekerjaan rumah, tanpa ART karna Umi ikhlas karna Allah. Umi pengen ngerasain gimana hebatnya menjadi seorang Ibu dan seorang Istri." Farhan selalu dibuat bungkam jika Hana sudah mengatakan seperti itu. Akhirnya dengan terpaksa Farhan membiarkan Istrinya mengerjakan pekerjaan rumah tanpa bantuan ART.

"Abi istirahat aja dulu di ruang keluarga, Umi sama Salma beresin ini"

"Istri dan Anak yang sangat baik" gumam Farhan dengan bersyukur.


Cast Feyli Sareenda Abraham

Cast Feyli Sareenda Abraham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang