38. Kebahagiaan

19.6K 673 3
                                    

4 tahun kemudian...

"Abi,Al pengen nambah lagi susu nya." rengek anak kecil yang berumur 4 tahun.

"Icha juga Abi yaaa" balas anak perempuan yang berumur 3 tahun.

"Iya iyaa anak anak Abi yang pinter tunggu sebentar,Umi lagi buatkan."

Keduanya bersorak bergembira.

"Pesanan datang" seru wanita cantik yang memakai gamis tosca dan jilbab instan berwarna hitam-Salma.

"Punya Abang yeaaayyy"

"Iiiiish Abang,Icha mauuuuuuuu!"

"Sayang jangan rebutan,ini buat Abang. Dan ini buat Ichaa" kata Salma sambil memberikan secangkir susu coklat.

Salma menoleh,mendapati suaminya yang sedang tersenyum kearahnya. Lalu wanita beranak dua itu menghampiri sumianya yang sedang duduk di soffa.

"Abi mau Umi bikinin teh hangat lagi?"

"Tidak sayang,terimakasih. Sini duduk" Salma duduk di samping Fathur.

"Gak nyangka kita udah sejauh ini ya Mi" lanjut Fathur saat Salma sudah berada di rangkulannya.

"Maksud Abi?"

"Iya maksud Abi,kita udah ngebesarin Alisya dan Albizar bersama-sama. Allah memang benar benar Adil. Kebahagiaan selalu kita dapatkan,jangan lupa bersyukur ya Mi" balas Fathur lalu mengecup kening Salma lembut.

"Iya Bi,lihat Alisya sangat cantik... Albizar pun sangat tampan seperti Abinya." goda Salma.

"Iya,Alisya cantik seperti Umi"

Keduanya saling tatap lalu tertawa.

Alisya Renia Ramansyah
Putri kedua Fathur dan Salma setelah Albizar berumur 1 tahun yang kerap di panggil Icha. Anak yang cerdas,penurut,cantik tentunya seperti Salma. Mungkin setelah Alisya,mereka tidak akan program anak lagi. Baginya insyaallah dua anak sudah lebih baik.

"Umii..." panggil Alisya.

"Iya sayang kenapa?" tanya Salma dengan suara yang sangat lembut.

"Di depan ada Oma sama Nenek.."

"Oma sama Nenek? Astagfirullah Abi. Umi lupa,tadi Umi Hana sama Mama Gina mau kesini. Sekarang mungkin mereka sudah sampai.

"Yasudah kita kedepan."

💥

"Assalamualaikum sayang" ucap keduanya.

"Waalaikumsalam Umi,Ma.. Maaf Salma telat bukain pintu nya,Salma kelupaan" kata Salma setelah menyalimi Umi dan mertuanya.

"Gak papa sayang. Mas,kamu makin bersih aja sekarang. Udah 2bulan gak ketemu Mama lhoo.. Gak rindu apa?" rajuk Gina saat melihat Fathur diam saja.

Fathur terkekeh lalu memeluk dan mencium kening sang Mama.

"Alhamdulillah Ma,ini juga berkat menantu cantik mama yang ngurus sebaik baik mungkin. Lihat sekarang,Fathur,Icha dan Al sangat sehat sehat aja."

Semunya terkekeh mendengar jawaban Fathur.

"Oh yatuhan,menantuku. Terimakasih sayang" Gina mencium dan memeluk Salma.

"Ma,kan udah jadi tugas Salma sebagai seorang istri dan seorang ibu.

"Mama tau nak"

"Umi,Ma masuk yuk. Di dalem aja ngobrolnya."

Hana dan Gina mengangguk lalu berjalan mendahului Fathur dan Salma. Albizar berada di gendongan Gina,Icha berada di gendongan Hana.

Gina dan Hana duduk di soffa panjang yang sudah tersedia rapi. Keduanya menikmati hidangan yang disiapkan oleh Salma. Sudah 1 tahun kebelakang ini mereka sudah tidak menggunakan jasa pembantu lagi,Salma yang meminta. Dia ingin semuanya dipekerjakan olehnya. Karna butik miliknya pun selalu di handle oleh asistennya.

"Umi sama Mama tumben kesini barengan?" tanya Fathur.

"Iya mas,kebetulan tadi Mama sama Umi Hana ketemu di Mall. Langsung aja kita kesini."

Fathur hanya ber'oh ria saja.

"Oh iya Sal,gimana butik kamu?" tanya Umi Hana.

"Alhamdulillah selalu berjalan lancar Umi,ini juga berkat dukungan kalian,doa kalian." balasnya dengan tersenyum.

"Alhamdulillah"

"Bagaimana keadaan Mbak Roline,Papa dan Mas Arka Ma?" tanya Salma.

"Mereka sehat Sal alhamdulillah."

"Syukurlah.. Mereka sudah jarang kesini,semenjak Mbak Roline tinggal di Bandung. Mereka jadi jarang maen. Biasanya kumpul sama Feyli,Mbak Resya juga." keluh Salma.

"Hahaha kangen ya kamu? Maen aja sih Sal kerumah mereka." balas Umi Hana.

"Nee Umi,Salma harus dirumah istirahat jangan keluyuran." timpal Fathur dengan sedikit tak terima.

"Umi hanya bercanda Mas yaallah" kata Umi Hana dengan tertawa kecil diikuti Gina dan Salma.

"Mas,kamu gimana keadaan kantor? Kehandle semua masalah-masalahnya?" tanya Gina.

"Alhamdulillah Ma,kerjaan selalu aman-aman aja."

"Kalian gak mau nambahin cucu buat kami?" gurau Hana.

Kedua bola mata Fathur dan Salma terbelalak. Yaallah orangtua mereka sudah gila atau bagaimana.

"Umi,yang benar saja" balas Salma.

Hana dan Gina tertawa .

"Gimana Allah ngasih aja Mi." lanjut Fathur.

Ketiganya mengangguk sambil tersenyum.

"Iya Nak"






See U❤

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang