33. Melahirkan (Resya)

21.4K 726 8
                                    

Cintailah istri kalian,jangan sakitinya,kalian tidak akan tahu bagaimana rasanya menahan sakit saat kami sedang bertaruh nyawa mempertahankan satu nyawa yang ada diperut kami.

Assalamualaikummm wr wb
(Salamnya dijawab biar berkah)
Vote and coment!
Mbak Resya mau melahirkan nii,tinggal Salma beberapa bulan lagi menyusul.
Doakan Mbak Resya supaya lancar persalinannya. Aamiiin....
Dan semoga yang mendo'akan Mbak Resya kelak dapet suami yang setia,ganteng,mapan dan ... Tentunya sholeh seperti Mas Irfan. Aaamiiinin lagiii .

* * *

Gemercik air hujan yang sudah mulai reda terdengar ditelingaku. Pagi yang sangat menyejukan. Aku bersandar di kursi kayu yang sudah di sediakan suamiku di balkon kamarku. Rasanya sangat fresh sekali pagi ini. Ku lirik perut ku yang sudah membesar,kandunganku sudah 9bulan lebih 2 hari. Aku tidak tahu kapan aku melahirkan. Tapi saat ini perutku memang sering berkontraksi.

Mas Irfan,aku rindu Mas.

Ya,suamiku sudah 4hari berada di Bali. Menyelesaikan masalah kantornya. Rencananya sekarang Mas Irfan sedang di perjalanan menuju pulang. Karna aku yang meminta ia segera pulang. Ah aku tidak mau saat aku melahirkan tetapi suamiku tidak mendampingiku.

Saat aku hendak berdiri,perutku kembali sakit. Tidak,ini bukan seperti biasanya. Tapi ini sangat sakit sekali. Ah yaallah,apakah aku akan melahirkan sekarang? Tapi sungguh demi Allah badanku terasa panas,keringatku menjalar disekujur tubuhku,bagian vaginaku terasa mengeluarkan sesuatu cairan bening.

"Miiii" panggilku kepada mama mertuaku yang berada di lantai bawah. Suaraku tercekat,aku tidak bisa mengeluarkan suaraku terlalu keras.

"MAMIIIII TOLONG RESYAA" Aku beteriak kembali sekencang mungkin.

Air ketuban..

Yaallah..

Selamatkanlah hamba dan juga Bayi hambamu ini Yaallah..

Author pov

"Yaallah Sayang.. Kamu mau melahirkan aekarang?" kata Irda-Mami mertuanya.

"Sa-sakit Mi"

"Tahan sebentar sayang. Ayok Mami bantu kebawah,kita kerumah sakit sekarang. Yaallah kuatlah nak" Irda mengecup pelipis Resya yang mengeluarkan keringat. Irda sangat khawatir sekali.

Setelah membantu Resya memasuki mobil,Irda mengambil perlengkapan bersalin milik Resya lalu menyuruh Pak Hasan melajukan mobilnya dengan cepat.

"Huh...huh... Miii.. Sa-sakitt"

"Sabar ya sayang,sebentar lagi sampai"

Irda mengambil ponsel hitamnya di sakunya. Lalu menelfon seseorang.

"Hallo Assalamualaikum Mi"

"Waalikumsalam sayang,Sal.. Sal.. Mbakmu mau melahirkan."

"Allahuakbar,Mami tenang ya. Sekarang Kalian dimana?"

"Masih diperjalanan. Tolong telfon Umimu dan Abimu ya Sal. Mami mau telfon Irfan. Nomor Umimu tidak aktif,mami gak punya nomor Farhan. Yasudah mami tutup ya Sal Assalamualaikum."

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang