Chapter 8

8.5K 1K 86
                                    

...

Kekalahan dari hal yang sebenarnya adalah, mengenai siapa yang lebih dulu menyahut dengan ucapan seolah membela diri secara terang-terangan. Melakukan strawman logic untuk menyerang balik dengan argumen secara berlebihan—menindas agar terdengar lebih masuk akal. Terpampang miris ketika seseorang membela diri akan kesalahan yang dibuat tetapi enggan untuk menanggung malu akan timbal balik yang berlaku.

Playing victim pun sama halnya terdengar mengerikan untuk seorang manusia yang jelas bukan dari korban hakikat yang sesungguhnya. Pengecut bisa dibilang seperti itu. Berpura-pura memakai kedokan topeng sebagai korban untuk meraup belas kasih agar mendapat tameng tatkala kesusahan siap untuk melanda. Sialan. Memang sialan.

Sekeji itukah kehidupan manusia jaman sekarang?

Menghalalkan segala cara untuk meraup etika ilegal tanpa sesuatu yang dapat mengundang barang seonggok pujian.

...

Decak kagum dengan berjuta pesona di gelapnya malam menjadi tradisi penghuni bumi di setiap pergantian tahun. Hoseok ingat itu. Ya, malam yang sangat dinanti. Perubahan tanggal baru, tahun baru, hari baru, mungkin lebih fanatik pun adalah kalender anyar dengan bau khas keluaran pertama dari sebuah percetakan. Malam pergantian tahun yang sudah beberapa bulan lampau, mungkin—tidak lebih dari tiga bulan, lebih tepatnya.

Impiannya tentu saja masih belum terwujud. Menggandeng seorang gadis manis untuk digiringnya menatap langit yang sama diiringi pula sebuah kecupan suara yang mampu menembus labirin seakan menjejal rungu, pun bumbu letupan cantik di langit sana—adalah salah satu mimpi nyata yang Hoseok anggap cukup gentle jika bisa dibilang sebuah ungkapan dari kata romantis.

Hoseok belum setua itu jika harus menimbun ingatan fana dan tenggelam begitu saja tanpa ada bayangan untuk menguar ke permukaan. Ia ingat betul tatkala di tempat dan waktu yang sama—
Hoseok merasa bau-bau penyesalan tercipta tatkala irisnya mengharuskan menangkap potongan objek yang merangkai menjadi sebuah tanya, tentunya sampai saat ini.

Tepat pada tengah malam pergantian tahun yang dikira lebih lima menit nyaris menghinggap angka enam, Hoseok tilik arloji sedikit malas. Ia mengerut dengan keadaan pengap yang disusul suara gelegar saling menyahut, Hoseok mengenali presensi kecil itu tengah menatap objek yang sama. Song Yeji berpijak tepat beberapa meter di sampingnya.

Jung Hoseok menelisik kawasan dengan sorotan jengah yang nyatanya nyaris semua menghimpit dengan barisan acak tanpa memberi celah untuk merekam lebih jauh. Ketahuilah, jika ia mengira Yeji menghabiskan malam pergantian tahun dengan mengunjungi festival pun tautan lengan saling bergandeng tak ingin terlepas. Tapi nyatanya, Hoseok kesusahan untuk mencari keberadaan Jeon Jungkook.

Ah, tentu Hoseok mencarinya. Suami macam apa yang tega meninggalkan istri tercinta tepat pada detik-detik dari puncak acara yang ditunggu. Belum sempat Hoseok mengalihkan atensi, irisnya kembali ditarik-mengunci tatapan dengan seorang yang asing tengah bersanding manja dengan istri si Jeon.

Bukan.

Nyatanya itu bukan sesosok Jungkook yang Hoseok cari. Hoseok rasa itu adalah seorang wanita. Ya, wanita. Terlalu biasa jika ia melihat segerombol perempuan yang tengah memanjakan kenangan seolah kembali pada masa-masa persahabatan jaman sekolah menengah dulu. Menghabiskan waktu dengan teman pun seolah menyalurkan hasrat akan bertahun-tahun tak berjumpa. Hoseok berpikir seperti itu.

Namun jauh menampar fakta, Jung Hoseok menyesali anggapan biasa yang selalu menghinggap. Kewarasan nyaris di ambang batas jika praduga bahwa wanita itu adalah kekasih gelap dari seorang istri Jeon Jungkook.

Membenarkan semuanya tatkala Hoseok mengingat kembali kejadian serupa ketika ia menangkap keganjilan di saat penerang temaram klub malam lampau lalu menjadi pendukung di mana Yeji saling bertukar saliva dengan wanita yang sama. Wanita yang ia temui di malam tahun baru.

Nyatanya pacar gelap dari seorang Song Yeji bukanlah sesosok manusia yang berbeda kelamin.

...

a/n: a few hours towards the turn of the day right on the date of the birth of two different people. Saranghae💜

(Translate mode on):')

Dali💜

ᴅᴇᴄᴇɪᴛꜰᴜʟ; ᴊᴊᴋ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang