Chapter 30

6.4K 936 115
                                    

Jungkook tahu, beberapa menit dari sekarang statusnya akan terputus dari benang pesakitan yang ia buat. Jika memang ini keputusan untuk merangkai semuanya dari awal, kenapa pula tidak Jungkook lakukan.

Ia tidak tahu, nyatanya perceraian akan semenyakitkan ini. Kendatipun sedari dulu memang Jungkook menginginkan untuk terlepas dari ikatan, pun berfokus diri untuk merajut kehidupannya dengan Song Yeji. Hanya berdua, tentu saja. Harapannya memang begitu, hanya saja takdir terlalu menyenggolnya kelewat keras, sampai-sampai Jungkook seakan berperan seperti korban—yang nyata-nyatanya ia bahkan berlakon sebagai pelaku.

Kepalanya memalingkan ke arah samping, tepat di mana Ahn Seulbi terduduk tenang dengan sorot yang tertuju pada hakim di depan sana. Bahkan Jeon Jungkook kelewat tahu, jika Seulbi pun tak ayal tengah dirundung kabut hitam yang bersamaan tengah melanda. Pemuda itu teramat tahu, sungguh. Di balik wajah yang seakan setenang pun sesejuk angin—tengah menyembunyikan tumpukan perasaan perih yang terlewat apik untuk Seulbi benamkan.

Dengan kedua kelopak mata yang sedikitnya menahan perih, Jungkook memejam pelan tatkala seruan lantang dari tiga ketuk palu mampu menghantarkan tamparan nyata pada sebuah hubungan yang sudah berjalan dengan keadaan penuh luka. Jungkook memejam lamat, begini akhir jalan ceritanya. Perpisahan menyimpulkan sebuah hubungan rusak yang sebenarnya. Semuanya berakhir begitu saja dengan tamparan ngilu yang diterima begitu saja.

Semuanya benar-benar berakhir.

Seulbi sekejap menatap lelaki yang sudah resmi menjadi mantan suaminya. Hatinya berdenyut kelewat nyeri dengan perasaan hampa menyeret kacau. Ya, ini keinginannya. Kenapa pula ia harus merasa duka. Tidak, wanita itu tidak menyesali semua keputusannya. Ini memang jalan dan pilihan yang terbaik. Seulbi tidak boleh egois dengan jiwa yang selalu terluka, bukan?

"Jeon Jungkook," serunya pelan dengan tungkai yang mengayun rapuh, tepat di hadapan mantan suaminya.

Jungkook mendongak dengan wajah yang mencoba untuk berlaku bodoh agar semuanya terlihat baik-baik saja, pun tersenyum tipis dengan tubuh yang segera beranjak untuk kembali menghadap presesi sang mantan istri.

"Semuanya telah berakhir, Bi. Sesuai dengan keinginanmu."

Jungkook tersenyum kelewat tipis. Tatapan sayu itu akan selalu Jungkook rindukan, pun sebaliknya. Nyatanya, Jungkook tidak dapat menahan-nahan agar Seulbi tetap patuh tepat berada di sampingnya.

Seulbi berdehem kecil seraya mengangguk pelan sebelum menunduk sejenak.

"Terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk dapat berada di sampingmu selama ini. Aku benar-benar berterimakasih untuk semuanya, Jeon Jungkook. Setelah ini, hiduplah dengan baik. Aku sudah menyerahkan kewajibanku pada Song Yeji—sepenuhnya." Seulbi menengadah sejemang untuk menahan penuh air mata, pun suara yang nyaris saja tercekat.

"Bolehkah aku memelukmu," lanjutnya dengan derai yang terlalu bodoh untuk ia tahan.

Tanpa suara yang menguar keluar sejak tadi, Jeon Jungkook mengangguk dengan kedua tangan yang merentang—menyambut hangat pun melebur menjadi rasa sakit dengan kokohan sekat yang mulai terbangun tinggi dan tebal, tepat pada detik ini.

Tubuh mungil yang berada di dalam dekapannya benar-benar seseorang dari cuplikan wanita hebat yang tercipta dari serpihan dunia hitam—
yang tak lain adalah kehidupan seorang Jeon Jungkook. Wanita kebanggaannya terlampau benar akan segera meninggalkannya. Bukan, nyatanya Jungkook sendiri yang mendorong semuanya untuk berlaku demikian.

Aroma yang menguar, senyum yang merekah, alunan suara yang menjadi candu, pun pelukan hangat seperti ini yang akan si Bodoh ini rindukan. Sungguh, Jungkook menyesal dengan rasa sakit yang menginvasi sepenuhnya.

Nyatanya, Jeon Jungkook enggan untuk melepaskan Ahn Seulbi begitu saja.

•••

Kim Yerim menatap Song Yeji dengan raut yang teramat bahagia. Menyaksikan bagaimana hakim menggerakan palu untuk menyelesaikan semuanya, memang sudah menjadi harapan Yerim akhir-akhir ini.

Bukankah dengan demikian—
itu akan mempermudah tujuannya?

Yerim sebetulnya sedikit tidak percaya jika ia akan dapat menemukan Ahn Seulbi secepat ini. Sungguh, kewarasan untuk kembali menjadi normal sebagaimana wanita umum kebanyakan di luar sana benar-benar sudah hilang begitu saja.

"Keduanya sudah berakhir, Yeji. Sekarang kau bebas untuk kembali normal seperti harapan suamimu." Yerim menatap Yeji dengan perasaan menggebu untuk segera menjalankan tabiat gilanya. Namun pelan-pelan, Yerim sedikit menggerutu kesal dalam hati, Yeji akhir-akhir ini berlaku seakan ingin menghambat apa yang akan segera ia lakukan.

Yeji terdiam dengan pandangan datar. Sorot matanya tidak menunjukan katertarikan akan perihal apa yang baru saja Yerim lontarkan. Sungguh, ia tidak tertarik dengan permasalahan yang ada. Meski Yeji sedikit berdenyut tatkala melihat pelukan pun tatapan yang Jungkook torehkan untuk mantan istrinya sehabis persidangan tadi.

Sepatutnya pula Yeji teramat menang, pasalnya ia dapat memiliki Jeon Jungkook sepenuhnya. Bahkan pula, ia dapat kembali normal dengan bantuan terapi pun pengobatan yang tengah Yeji lakukan belakangan ini. Namun, selalu saja ada peranan yang menghambatnya. Nyatanya Yeji benar-benar tidak begitu tertarik dengan penawaran yang seringkali Yerim bubuhkan.

"Dan kau akan secepat itu untuk kembali mendapatkan Ahn Seulbi, begitu?" Yeji sedikit tertawa hampa pun diiringi dengan lontaran asalnya.

Yerim mengerutkan pelipis sejemang, ia sedikit tidak mengerti di balik tawa ringan yang terkesan remeh seperti apa yang baru saja Yeji keluarkan. Namun pula, tiba-tiba saja Yerim kembali menyahut dengan tawa yang tak kalah remeh, pun pandangan yang berubah tidak suka.

"Memang itu yang aku harapkan, Sayang. Dan kau, jangan coba-coba untuk menghambat, Song Yeji!" ucapnya pelan namun tajam.

Wanita itu terkekeh lantang kelewat sengau. Yeji kembali membalas tatapan Yerim sebegitu dingin pun menusuk. "Kau pikir aku akan berlaku demikian? Bahkan aku di sini belum mengeluarkan apa yang aku ingin paparkan. Hanya saja, kuharap kau tidak terlalu berharap lebih untuk membawa Ahn Seulbi semudah itu, Kim Yerim."

Song Yeji berucap teramat lurus pun dengan segera untuk beranjak pergi meninggalkan Kim Yerim yang tengah berbalik menatap punggung wanita itu yang hilang tenggelam di balik pintu.

Sialan! []

***

a/n: Aku nongol mau ngucapin ...

HAPPY 6TH ANNIVERSARY BUAT BANGTAN, YEAYY💜💜💜🎂🎂

HAPPY 6TH ANNIVERSARY BUAT BANGTAN, YEAYY💜💜💜🎂🎂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


I PURPLE U 💜

Dali💜

ᴅᴇᴄᴇɪᴛꜰᴜʟ; ᴊᴊᴋ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang