1. Morning Routine

17.9K 917 27
                                    

🐢🐢🐢

"Haaiii..."

"Halloooo..."

"Mama ke sana... halooo, lagi apa?"

"Uuttuuraraaaa uuturaraaaa..."

Namanya Callen, lengkapnya Callen Sanjaya Sukamuljo. Usianya sekarang 3 tahun tapi jika dilihat dari cara dia berkomunikasi, tak ada yang percaya jika usianya semuda itu.

Callen tidak pernah merasa sendiri. Imajinasinya selalu menemani. Dia adalah anak dengan kemampuan sosial tinggi, berempati dan memiliki rasa simpati yang besar.

Anak seusia Callen wajar jika mereka aktif, tapi Callen tidak bisa disepelekan keaktifannya.

Setiap gerak selalu mengundang decak kagum siapapun yang melihatnya, namun bagi orang tuanya, Callen adalah anak yang jauh melampaui ekspektasi anak masa depan mereka.

Callen bisa dikatakan sebagai anak yang cengeng, namun tangisnya berbeda dari anak kebanyakan.

Hal-hal yang sering ia tangisi adalah, jika ia melihat ada boneka yang rusak dan sudah terbuang di jalan, ikan yang dibersihkan, udang yang akan dimasak, bahkan lobster yang sudah terhidang, semua ia tangisi dengan dalih, "Mengapa kalian menyakiti temanku?"

Baik Clarissa maupun Kevin selalu mendesah berat saat Callen berbuat sesuatu, semua serba tidak terduga, selalu tiba-tiba dan apa yang ia lakukan selalu tidak terprediksi.

Callen adalah anak di usia 3 tahun yang selalu merengek minta berteman pada anak lain, meski ia tak mengerti anak-anak lain sering menjauh darinya karena terlalu banyak bicara dan bergerak.

Kecintaannya terhadap dunia Dinosaurus menjadikannya sebagai pakar Dinosaurus termuda untuk kalangan usianya.

Semua ia ajak bicara, semua ia anggap teman dan keluarga. Dengan senyuman lebar dan mata bulatnya, tak akan ada yang bisa marah padanya, meski ia berbuat salah.

***

"Kapan Turnamen Indonesia open?" tanya Clarissa pada suaminya saat mereka sarapan.

"Minggu depan," sahut Kevin.

Clarissa mengangguk, "Hari ini latihan?"

"Iya, yang lain nyuruh aku membawa Callen ke Pelatnas."

Clarissa tertawa ringan, "Yakin mau bawa dia?"

Kali ini Kevin yang tertawa, "Mereka yang nyuruh aku bawa, nanti aku suruh jagain dia."

"Ya sudah bawa aja, aku juga kebetulan mau beres-beres rumah, sudah lama kamar Callen nggak aku bongkar-bongkar."

"Tapi jangan pindah posisi kasurnya, nanti dia marah lagi."

Clarissa terkekeh mengingat saat ia tidak sengaja mengubah tatanan kamar Callen, alhasil anaknya tersebut merengek minta dikembalikan dan mengancam tidur di sofa semalaman.

"Aku nggak bakal lupa."

***

Callen masih ada di kamar setelah Clarissa dan Kevin selesai sarapan. Ia masih sibuk bermain dengan teman Dinonya meski ia baru saja benar-benar bangun dari tidur. "T-rex, kamu tidak boleh seperti itu, kan kamu sudah janji nggak berantem sama Corythosaurus?" Callen terdengar seakan mengomel pada salah satu mainan yang dinamainya T-Rex.

Kevin datang dengan membuka pelan kamar sang putra, ia memperhatikan tingkah laku ketika Callen bermain.

"Oke Callen aku mengerti, ya sudah kamu boleh pergi," kata Callen sambil berbicara seolah-olah ia adalah T-Rex.

Callen's Diary ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang