🐢🐢🐢
"Om kenapa jerapah kalo minum harus banyak?" tanya Callen dengan polosnya pada Brian.
Brian tersentak dan bingung harus menjawab apa, "karena lehernya panjang, jadi belum sampai keperut air yang dia minum, udah keburu haus lagi." jawabnya asal.
Callen pun mengerutkan dahinya seakan tak percaya dengan mudah.
"Terus kenapa kodok sebelum jadi kodok harus jadi berudu dulu?" tanya callen lagi.
Brian kembali memutar otaknya, "karreennaaa..... Aahh karena kalo jadi kodok langsung dia nanti lompat pas mamahnya mau ngasih susu, kan susah."
"Tapikan berudu juga berenangnya cepet om?"
Brian menatap callen dengan tatapan tidak percaya, "Callen mau es krim nggak, kita beli yuk keluar."
Mendengar tawaran Brian, mata callen pun berbinar, ia seakan terlupa dengan segudang pertanyaan yang ingin ia ajukan pada Brian, callen mengangguk dengan semangat kemudian berdiri dengan riang.
***
"Cla gimana, udah lo salin semua?" tanya Namira.
Clarissa menoleh kemudian mengangguk, "udah nih mir, terus gue gimana, kesana dulu buat setting?"
"Nggak usah lo deh, mending gue aja kebetulan Ben nanti bakal jemput gue."
Mendengar sahutan sahabatnya, clarissa pun menghambur memeluk Namira, "makasih ya mir, lo selalu ada buat gue disaat gue perlu."
Namira tersenyum kecil, "sama-sama darl, itu kan gunanya sahabat."
Sementara Dita kini masih berkutat dengan cakenya.
"Aduuh gue bantu ngapain nih dit, jadi nggak enak lihat lo sendirian ngerjain." clarissa tidak enak pada Dita.
"Ahh lo kayak sama siapa aja cla, lo nggak perlu banyak bantu kok, gue seneng ngerjain beginian jadi jangan agak nggak enak gitu sama gue." sahut Dita.
Clarissa pun ikut tersenyum, makasih banyak ya dit, lo udah mau gue repotin."
"Sama-sama claa.."
***
Seiring waktu berjalan, kini hari sudah mulai gelap, clarissa dan callen serta para bala-balanya kini sudah berada di resto tempat dimana ia akan memberikan surprise pada kevin.
"Semua udah siap kan mir?" tanya clarissa terlihat gugup.
"Iya cla, semua udah done pokoknya, lo tinggal kasih tau kevin aja buat kesini."
Clarissa masih menimbang-nimbang ponselnya, "aduuuh gue gugup nih, alasan apa yah supaya dia nggak curiga, dia pasti heboh kalo nggak ada gue waktu dia pulang." katanya pada yang lain.
"Gimana kalo tunggu dia telpon aja, mungkin bentar lagi dia bakal nanya lo kemana." Dita memberi saran.
"Betul juga kata dita, mending tunggu dulu deh, mungkin bentar lagi dia telpon."
Tak berselang menit saat ucapan namira berakhir, layar ponsel clarissa mulai menyala, nama Kevin tertera sebagai penelpon.
"Dia telpon nih, gue mesti bilang apa?" heboh clarissa.
Semua tampak bingung dan ikut panik, masing-masing dari mereka tampak berfikir.
"Bilang aja cla lo abis jalan sama callen terus pas makan dompet lo ketinggalan, terus suruh deh dia nyusul, nanti lo kasih tau alamatnya." kini Brian mulai memberi saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Callen's Diary ✔️
Fanfiction(FOLLOW SEBELUM BACA) (COMPLETE) -Sequel Stupid Romance- "CALLEEEN!" Teriakan khas dari keluarga Sanjaya mulai terdengar di pagi hari. "ngapain?" Anak usia 2 tahun itu mendongak polos dengan wajah bantalnya. "Dinosaurus ku lapar mama, katanya d...