23. Aldo Salting Dharmawangsa

8.5K 545 23
                                    

🐦🐦🐦

*Aldo Pov*

Untuk beberapa hari kedepan, rumah bakal rame karena koh kevin sama kak claris pulang ke rumah.

Mama yang heboh nyuruh kak cla buat pulang walaupun gue tau pasti dia lagi sibuk-sibuknya sama bisnis resto kafe punya dia.

Ini adalah menit ke 30 setelah mereka bertiga mendarat dirumah.

"Om main yuk!" Callen yang emang udah jadi candu buat gue bahkan saat dia masih bayi pun mulai merengek minta diajak main.

"Nanti ya cal, om Aldo mau jalan dulu sama temen,  nanti kalo udah pulang nanti kita main sama-sama." gue coba bujuk dia supaya nggak marah waktu gue nolak dia buat main.

Sebenarnya gue pengen nemenin ponakan main, tapi ya gimana, gue udah janji sama fabian, Siska sama vania buat nongkrong di kafe,  kebetulan kita bahas tentang tugas.

"Yaaahh kok gitu,  MAMAAAAAA!"

Hafal gue, pasti ngadu, dasar kloningan mie aceh.

***

Clarissa keluar dari area dapur lalu berjalan menuju ruang tengah,  disana ia sudah melihat Aldo adiknya tengah bersiap ingin berangkat.

"Mau mane lu?" tanya clarissa.

Aldo menoleh kilat,  "jalan bentar." sahutnya tak kalah datar.

"Ajak callen napa sih do, dia kesepian dirumah."

Terdengar keluhan yang keluar dari mulut Aldo, "aku ngerjain tugas kak sama temen,  janji bentar doang."

Clarissa tak merespon apapun tentang keluhan Aldo melainkan hanya menatap aldo datar, dan lagi-lagi Aldo hafal apa artinya tatapan itu.

***

"Aduuuhh callen lucu banget, biasanya aku cuma lihat di sosmed kakak lo do, ternyata aslinya emang ganteng, nggak jauh beda sama omnya." Siska mulai melancarkan aksi nyepiknya.

Vania menatapnya sebal,  ia pun mencoba nenawari Callen dengan sesuap cake,  "callen suka coklat nggak,  nih aaaaa.."

Bukannya membuka mulut,  callen malah menoleh kearah Aldo, "Om.."

Aldo faham jika Callen saat ini tengah meminta izinnya, "iya boleh." sahut Aldo singkat lalu callen dengan mata berbinar langsung mengambil sendok dari tangan vania lalu membawanya kemulut cake coklat tersebut.

Siska dan vania masih bersaing sengit berusaha untuk menarik perhatian Callen,  sementara Aldo dan Fabian saat ini masih berdiskusi tentang tugas mereka.

Sebal karena terlalu berisik, fabian pun mengetuk pelan gelas kacanya dengan sendok.

"Kalian kalo nggak ikut nyumbang mikir buat tugas setidaknya jangan ribut!"

Peringatan yang dilontarkan oleh Fabian berhasil membuat Siska dan Vania langsung diam dan membuka buku mereka.

Sementara Aldo menatap Callen yang sebenarnya dari awal memang asik sendiri main game di ponsel miliknya dan menikmati cemilan coklat yang beberapa saat lalu dipesan olehnya.

Callen's Diary ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang