32. Meimei

8.5K 550 51
                                    

🐢🐢🐢

7 bulan kehamilan Clarissa.

Tidak terasa?

Memang, cukup Kevin dan Callen saja yang merasakan bagaimana repotnya mengurus kehamilan kedua clarissa yang super duper menyebalkan.

"Usg lah yang ayok, aku pengen tau anak kita itu cowok apa cewek dan yang terpenting sehat apa enggak, sempurna apa enggak, gitu." bujuk Kevin.

Clarissa yang masih sibuk menikmati pisang yang dibalur dengan coklat serta keju tersebut hanya menggumam tak jelas seakan ucapan kevin hanya musik yang biasa ia dengarkan.

"Ya udah kalo nggak mau, aku tetap maksa dan kalo kamu malas gerak nanti bakal aku seret sampai rumah sakit."

Clarissa lantas menoleh, "kamu tega nyeret cewek secantik aku?"

Welcome back Clarissa lebay Dharmawangsa.

"Ya anggap aja aku nyeret karung beras." sahut Kevin enteng.

Merasa diejek bentuk tubuhnya, clarissa pun menaruh pisang yang sudah terangkat dengan gerpu lalu menatap sebal suaminya tersebut.

"Ooowhh gitu ya sekarang, jadi dimata kamu aku itu 11:12 sama karung beras, iya?"

Kevin mendesah pelan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia sadar jika ia sudah salah bicara.

"Enggak gitu sayang-"

"Udah nggak usah sayang-sayangan, panggil nama aja, aku lagi nggak sayang sama kamu." sahut Clarissa datar.

Kevin meneguk ludahnya sendiri dengan sudah payah.

"Kamu nggak tau sih gimana rasanya badan berat kalo jalan kemana-kemana." keluhan demi keluhan clarissa yang sudah kevin hafal akan kembali terdengar merdu.

"Kamu nggak pernah ngerasain gimana rasanya susah nafas susah tidur susah segala-galanya kalo mau ngapa-ngapain kan, karena aku nggak pernah ngeluh." clarissa berbicara sambil menunduk, ia kesal jika kevin sudah mulai meluncurkan kritikan pada bentuk tubuhnya, walaupun sebenarnya kevin tak pernah ada maksud seperti itu.

"Bukan kayak gitu cla maksud aku tuh-"

"Udah lah, nggak usah banyak bela diri dulu, akutu sebel sama kamu, mending sekarang kamu pesenin aku mie ayam, mie goreng pangsit sama bakso, aku lagi pengen makan itu sekarang."

Kevin otomatis melongo,  "tapikan kamu baru selesai makan yang."

Clarissa menghela nafasnya pelan sambil menatap datar kevin.

"Yaudah aku pesenin sekarang."

Kevin pun membuka aplikasi pesan antar dari ponselnya lalu memesan semua yang ingin dimakan clarissa hingga aktifitas mereka terhenti saat Callen datang sambil menangis.

"Mamaaaaaa!" rengekan tersebut mulai terdengar memenuhi ruang tengah.

"Kenapa callen, kok nangis?" tanya clarissa panik.

"Bukannya tadi dia main sendiri ditaman belakang?" tanya Kevin pada clarissa.

Clarissa hanya mendekap callen sambil menggidikkan bahu tanda tak tau.

Callen's Diary ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang