🌼🌼🌼
"Aduh kokoh masa gitu doang ngambek sih, kan kata mama besok bareng sama opa, kalo perginya sekarang udah kesorean."
Callen merajuk.
Saat ia meminta untuk diperbolehkan ke kebun namun kevin dan clarissa sepakat melarang.
Sebenarnya mereka bukannya melarang callen, hanya saja hari sudah terlampau sore dan juga mereka khawatir jika si sulung tersebut terlalu capek karena baru sebentar istirahat setelah menempuh perjalanan cukup jauh.
Namun sepintar apapun callen, ia tetaplah hanya anak berusia 3 tahun. Ia tak selalu tenang walau diberi pengertian, terkadang sesekali ia juga bisa merajuk, contohnya seperti sekarang.
"Kokoh, besok nanti ke kebunnya sama papa ya, kita juga mau ke tambak lele sama kata opa ke sumur belut." kevin masih berusaha membujuk callen.
Mendengar tempat yang akan ia kunjungi besok, kepalanya sontak menoleh, callen menatap kevin dengan tatapan sinis, "bener ya!"
Kevin tersenyum sambil mengangguk, "iya papa janji."
***
Malam datang menggulir sore berganti. Langit kuning kini berubah menghitam, bintang-bintang tampak terang bertabur berserak menemani bulan yang saat ini hadir dengan lingkaran penuh.
Keluarga kecil kevin saat ini tengah menikmati makan malam dengan suasana yang sangat jauh berbeda dari keseharian mereka.
Tak ada meja makan dengan ukiran Indah pada sudut-sudutnya, yang ada hanya meja kayu bundar lengkap dengan taplak kotak-kotak khas rumah pedesaan.
Kursi berbusa yang biasa mereka gunakan sebagai penyangga yang nyamanpun kini berubah menjadi kursi kayu yang jika digeser dapat menimbulkan decit nyaring.
Tadinya clarissa fikir mengajak keluarganya berlibur kepedesaan adalah keputusan yang salah, mengingat callen dan kevin mungkin tak cocok untuk suasana disini, namun semua diluar dugaan, callen seakan menyatu dengan keadaan, rajukannya bahkan hilang bukan karena bujukan kevin, melainkan karena om Setyo, bapaknya Namira yang sore tadi mengajaknya memandikan burung milik beliau.
"Besok callen mau ikut opa buat kasih makan lele di kolam, terus callen juga mau bantu opa buat menangkap belut disawah." celotehan callen mulai terdengar disela-sela waktu makan malam.
"Papa nggak diajak?" tanya kevin.
"Kalo mau ikut boleh kok, nanti callen bilang sama opa, oh ya mama.."
"Hmm.."
"Callen boleh ajak meimei?"
Clarissa menoleh, "meimei kan masih kecil koh, emang mau diajak kemana?"
"Ke kebun buah, nanti kokoh petikan strawberry buat meimei."
Clarissa melirik kearah kevin, "ya udah deh besok kalo meimeinya nggak tidur nanti sama mama kita sama-sama ke kebun buah ya.."
"Yyeeaahhh..." callen berseru senang.
***
Malam berganti menjadi pagi, bulan pergi bersilih dengan datangnya mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Callen's Diary ✔️
Fanfiction(FOLLOW SEBELUM BACA) (COMPLETE) -Sequel Stupid Romance- "CALLEEEN!" Teriakan khas dari keluarga Sanjaya mulai terdengar di pagi hari. "ngapain?" Anak usia 2 tahun itu mendongak polos dengan wajah bantalnya. "Dinosaurus ku lapar mama, katanya d...