11. Ngomel

9.8K 579 23
                                    

🐢🐢🐢

Malam tiba, keluarga Sanjaya masih berbaring di kasur karena merasa kelelahan seharian menghabiskan waktu diluar resort.

"Aku lapar, tapi mager, makin lapar, makin mager." Keluh Clarissa.

Kevin menghembuskan nafasnya sambil masih menutup mata, "padahal malam ini aku mau ngajak kamu sama callen ke resto pinggir pantai buat makan lobster"

Seketika Clarissa bangun dari posisi tidurannya, "ayok lah, aku mau."

Melihat respon semangat Clarissa, membuat Kevin juga mau tak mau harus mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk.

"Tapi callen masih tidur." Kata kevin sambil membelai surai hitam anaknya.

"Ya dibangunin lah, dia juga pasti lapar."

"Ya udah, siapa duluan yang mandi?" Tanya kevin.

"Kamu dulu lah, aku bangunin callen nanti sekalian buat mandiin dia."

Kevin turun dari kasur lalu berjalan menuju kamar mandi, sementara Clarissa kembali bergumul dengam selimut sambil memeluk callen.

"Callen bangun, kita mau dinner, makan lobster." Bisik Clarissa tepat pada telinga sang anak.

Mendengar kata lobster berhasil membuat nyawa callen seakan terkumpul dengan cepat, matanya terbuka dan tangannya mengusap wajah.

"Lobster?" Tanyanya polos.

Clarissa pun mengangguk, "makanya mandi yuk sama mama, bentar lagi kita berangkat sama papa."

Setelah bersiap-siap, kini kevin, Clarissa dan callen keluar resort dan berjalan keluar menuju resto.

Jarak antara resto dan resort memang tak terlalu jauh maka dari itu mereka memutuskan untuk berjalan kaki sembari menikmati jalan yang juga ramai oleh para turis berlalu lalang.

Di perjalanan menuju resto, langkah callen tiba-tiba terhenti karena ia melihat kandang yang besar dan  didalamnya terdapat beberapa kucing yang lucu.

"Papa Callen mau kesana." Tariknya pada tangan Kevin.

Kevin menoleh lalu membiarkan callen berlari kecil menuju kandang tersebut.

Ia pun dan Clarissa ikut berjalan menyusul callen.

"Waaaa kucing, mukanya kayak Ante ya ma." Kata callen yang baru saja menyamakan wajah namira dengan kucing yang ada dalam kandang.

Clarissa sontak tertawa kecil, "iya ya, namira tuh suka banget biasanya pake eyeliner yang panjang tambah lagi lensanya ganti-ganti warna."

"Kakek, Callen mau kasih makan." Callen kini berjalan mendekati pemilik kandang.

Kakek itu pun tertawa pelan, ia memberi segenggam makanan kucing pada tangan kecil callen.

Callen berusaha memberi makan kucing-kucing tersebut namun tangannya terlalu pendek sehingga sulit terjangkau, ia pun merengek kecil.

"Nggak bisa makan kucingnya." Katanya sambil menatap sedih.

"Kamu mau masuk kedalam kandang?" Tawar sang pemilik.

Callen's Diary ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang