12. Games

9.2K 601 43
                                    

🐢🐢🐢

"Yang ajak aku jalan napa,  aku gabut banget nih." keluh Clarissa pada Kevin yang saat ini masih fokus pada tabnya.

"Mau jalan kemana lagi sih cla,  kan baru 2 hari pulang dari gili."

Clarissa mendengus pelan, "nggak ngaruh,  aku mau ke Mall tiba-tiba."

Mendengar kata tiba-tiba,  Kevin pun sontak menoleh,  "kok tiba-tiba?"

Clarissa hanya menggidikkan bahunya,  "mana aku tau,  pokoknya tiba-tiba mau ke mall."

Kevin masih menatap datar clarissa,  "atau kamu jangan-jangan hamil lagi?"

"Sembarangan. Callen masih full perlu perhatian,  masa mau nambah lagi."

"Ya kan kali aja yang,  dulu juga kamu hamilnya nggak ketahuan kan,  tiba-tiba."

Clarissa pun melirik jengkel pada Kevin,  "enak aja nggak ketahuan,  kamu nggak nyadar emang itu semua kerjaannya siapa?"

Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil terkekeh pelan,  "kan aku cuma nebak,  nggak usah ngegas,  kamu juga sekarang aku perhatiin agak gemukan yang."

Mendengar kalimat terlarang yang diucapkan oleh kevin,  clarissa pun menatap sinis,  "jadi kamu nggak suka lihat aku gendutan?"

Kevin sadar jika ia sudah salah berbicara,  ia pun kembali terkekeh,  "bukan gendut juga sih yang,  maksud aku lebih berisi."

Karena kesal,  clarissa pun melempar bantal yang sedari tadi menjadi penyangga tangannya,  "nih makan tuh berisi!"

***

Karena hari ini adalah hari libur,  jadilah Kevin,  Clarissa serta callen hanya berdiam diri dirumah. 

"Mama main yuk." ajak Callen.

Clarissa menoleh kearah putranya yang saat ini masih duduk sambil memeluk dirinya,  "main apa cal?" sahut clarissa. 

"Apa aja,  asal main, callen bosan." katanya.

"Main petak umpet aja gimana?" tawar Kevin setelah tiba-tiba membuka suaranya.

Clarissa dan callen sontak menoleh dengam ekspresi berbeda. 

"Ayooo!" seru callen.

"Kalian ajalah berdua,  mama malas ikut." sahut clarissa.

"Eh mana bisa gitu,  kamu yang jaga pertama,  ayo sana,  nanti aku sama callen yang ngumpet." kata Kevin dengan ringannya. 

Clarissa menatap suaminya dengan tatapan tak percaya,  "mana bisa kayak gitu, masa iya aku yang jaga,  ya kita hompimpa dong biar adil." sanggah clarissa.

Callen beringsut dari pelukan clarissa lalu berpindah pada Kevin,  "ayo mama matanya ditutup,  kan jaga."

Kevin tertawa pelan karena ia merasa dibela secara tak langsung oleh sang putra.

Sementar clarissa hanya menatap dua prianya tersebut dengan tatapan sebal. 

"Perasaan disini gue mulu yang kena getahnya,  tiba-tiba jadi pengen anak cewek." keluh clarissa pelan.

Callen's Diary ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang