🌼🌼🌼
Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa bagi sebagian orang tak terkecuali bagi keluarga kecil kevin.
Ia merasa bahkan baru seperti kemarin mendapat kabar tentang kehamilan sang istri, hingga sekarang usia kehamilan clarissa sudah melewati hari-hari menjelang kelahiran.
Perut clarissa seakan nyaris meledak karena terlalu besar, bahkan lebih besar dari kehamilan Callen dulu.
Setiap malam sejak dari minggu kemaren kevin tak bisa tidur nyenyak, matanya seakan terjaga karena memperhatikan dan menjaga clarissa yang selalu gelisah saat malam hari.
Seperti halnya malam ini, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, Callen sudah terlelap sejak dari jam 9 tadi, sementara clarissa yang katanya malas melakukan apapun hanya berbaring sejak sore.
"Begah aku vin, susah nafas." keluh clarissa sambil meringis.
Kevin yang tadinya ikut berbaring kini merubah posisinya menjadi duduk, ia terus mengusap perut clarissa bergantian dengan menyeka keringat dingin dikening clarissa.
"Perut kamu sakit? Kita kedokter ya." bujuk kevin.
Clarissa menggeleng, "nggak perlu vin, paling cuma kontraksi palsu doang." sanggah clarissa.
Kevin menghela nafas, setiap malam memang seperti inilah mereka, penuh keluhan dan ringisan dari clarissa dan kevin yang kadang panik sampai clarissa tertidur.
Saat clarissa sudah cukup tenang, kevin berinisiatif mengepak barang keperluan untuk ia bawa kerumah sakit jika sewaktu-waktu clarissa mendadak kontraksi hebat dan waktu melahirkannya tiba.
Saat ia selesai mengepak barang yang sudah siap bawa, kevin berniat keluar kamar untuk mengambil air minum namun ringisan clarissa kembali terdengar.
"Vin, perut aku sakit." keluh clarissa lirih.
Kevin dengan cepat mendatangi clarissa dan menyalakan lampu kamar, kevin mengusap perut clarissa yang saat ini terasa lebih keras dari biasanya, bahkan ringisan clarissa pun berubah menjadi jeritan tertahan dan diiringi oleh tetes air mata yang mulai mengalir dipipinya.
"Kamu tunggu sebentar ya, aku nyiapin mobil kita kerumah sakit sekarang."
Tanpa perlu mendengar jawaban clarissa, kevin bergegas menyandarkan clarissa ke kasur lalu berlari cepat menuju garasi rumah, ia bersiap dengan mobil lalu semua perlengkapan yang harus ia bawa, pertama yang ia lakukan adalah membawa clarissa masuk dalam mobil lalu setelahnya kembali untuk mengambil callen.
Setelah semua berada dimobil, kevin pun melajukannya dengan kecepatan tinggi mengingat jalan cukup lengang karena saat ini masih tengah malam.
Sebelum pergi kerumah sakit, kevin juga sempat menelpon Aldo dan koh Niko untuk memberitahu jika clarissa mungkin akan segera melahirkan, ia juga memberitahu Namira dan juga Brian karena untuk saat ini mereka lah yang diharapkan oleh kevin untuk menjaga Callen saat nanti ia menemani clarissa didalam ruangan.
Mereka tiba dirumah sakit, saat clarissa sudah dipindahkan kedalam ruangan, kevin masih menggendong callen dan mereka menemani clarissa yang masih meringis sambil sesekali menahan tangis karena sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Callen's Diary ✔️
Fanfiction(FOLLOW SEBELUM BACA) (COMPLETE) -Sequel Stupid Romance- "CALLEEEN!" Teriakan khas dari keluarga Sanjaya mulai terdengar di pagi hari. "ngapain?" Anak usia 2 tahun itu mendongak polos dengan wajah bantalnya. "Dinosaurus ku lapar mama, katanya d...