chapter two📍

9.5K 339 7
                                    


***

"Assalamu'alaikum" ucap tiga santri yang langsung menyalami tiga ustadz-nya

"Waalaikumsalam" jawab tiga ustadz itu

Sedangkan haikal hanya diam dan melihat tampilan tiga santri itu dari bawah sampai atas,aneh menurutnya.

"Nahh ini adalah santri baru di sini" ucap ustadz manaf mengenalkan.

Tiga santri itu melihat tampilan haikal yang sudah mereka duga haikal adalah cowok brandal,terlihat dari tampilannya yang sudah kaya preman.

"Mereka ber-tiga adalah santri di sini yang kebetulan sekamar dengan antum" ucap ustadz mukhlis yang langsung di balas anggukan oleh haikal

"Eitss,jangan salah di pesantren ini juga ada peraturannya loh" ucap ustadz manaf mengingatkan "apa anak-anak?"

"Satu,santri di sini ga boleh keluar terlalu malam,kecuali dengan ijin ustadz" jawab afnan

"Serasa ayam gue di kurung terus" ketus haikal

"Dua,ikhwan ga boleh deket-deket sama akhwat" sambung rifki

"Ikhwan akhwat apaan sih ga ngerti gue?" Tanya haikal mengernyitkan kedua alisnya

Ketiga ustadz dan teman-teman baru haikal hanya bisa berdecak sambil geleng-geleng kepala.

"Ikhwan sebutan untuk laki-laki,sedangkan akhwat untuk perempuan" jelas afnan

Haikal manggut-manggut,entahlah sudah paham atau belum

"Aneh" ucapnya

"Udahlah,apalagi aturannya anak-anak?" Ucap ustadz manaf

"Tiga,santri di sini ga boleh pacaran" ucap faisal

"Ya lagian rupa kaya lo mana mungkin punya jodoh" ucap haikal yang langsung tertawa puas

Sementara yang lainnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

Di tempat lain,para akhwat sedang beristirahat di kamarnya masing-masing.

"Ehh katanya ada santri baru yaa?" tanya adeeva sambil membereskan buku-buku miliknya di nakasnya

"Iya mungkin" jawab adiba tanpa melihat ke arah lawan bicara

"Iya tadi aku liat,tapi kaya preman gitu tampilannya" sahut ajizah

"Wah? Masa sih? Ko bisa sekolah di sini yaa?" cerocos adeeva

"Ya gatau" jawab ajizah mengangkat bahunya

Waktu makan tiba,para santri dan santriwati harus menunggu antian dulu untuk mengambil makanan.

Nasib jadi santri,apa-apa harus ngantri.

Dan haikal tidak suka itu,cacing dalam perutnya sudah demo meminta jatah dari tadi,kalau nunggu antrian ya bisa-bisa cacingnya ngelubangin ususnya.

"Woyy cepet nape ah elah" sewot haikal menyerobot antrian

"Ngantri dong" protes salah satu santri

"Awas ah gue dulu" ucap haikal yang langsung mengambil nasi dan lauk pauk yang sudah di sediakan.

Santri yang ada di sampingnya hanya bisa pasrah mengalah saja.

"Tuh kan sebentar gue mah ga kaya lo pada,ngambil nasi ajah di rias dulu" cerca haikal yang langsung melangkah meninggalkan santri-santri yang masih mengantri.

Ia mengambil air aqua gelas yang sudah tersedia,lalu ia minum tanpa menggunakan sedotan.

Meja makan sudah hampir penuh,haikal menyapu bersih tatapannya pada penjuru ruangan.Ia mendapati Afnan,Rifki dan Faisal yang sudah anteng dengan makannannya masing-masing.

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang