***
Sesuatu yang tak di sangka dan tak di harapkan terjadi.Ban motor ojeg yang adiba tunggangi pecah.Abang tukang ojeg itu menepikan motornya,adiba turun dari motor itu.
"Kenapa pak?" tanya adiba yang sedang melepas helm di kepalanya
"Ban-nya pecah neng" jawab abang ojeg itu yang malah tatapannya tertuju pada ban belakang yang pecah
"Yah gimana dong?"
Tiba-tiba ojeg yang di tunggangi haikal datang dan langsung menepikan kendaraannya.Haikal segera turun dari motor dan menghampiri adiba.
"Kenapa?" tanya haikal was-was
"Ban-nya pecah" jawab abang ojeg
"Lah ko bisa?"
"Ya bisa lah"
Jawaban abang ojeg itu membuat haikal berdecak kesal "Yaudah dib,kamu pake ojeg yang tadi aku pake aja" ucap haikal pada adiba
"Terus kamu?" tanya adiba
"Tenang aja aku mah bisa jalan kaki lagian udah lumayan deket ko atau engga pake angkot juga jadi" kata haikal
"Yaudah,hati-hati" ucap adiba yang membuat jantung haikal menjadi berdegup lebih kencang dari sebelum-nya
"Iya kamu tenang aja" kata haikal yang di balas senyuman oleh adiba,adiba langsung naik ke atas motor "Bang hati-hati tuh bawanya jangan sampai lecet,awas aja kalau ada lecet sedikit pun"
"Iya de,tenang aja" jawab abang ojeg itu yang langsung melajukan kendaraannya dengan kecepatan normal
Haikal memandangi adiba yang sudah melaju jauh dari arah-nya.Namun fikiranya tiba-tiba mengingat sesuatu,serasa ada yang kurang gitu pada dirinya.Paperbag? Iya paperbag yang isinya mukena untuk adiba tertinggal di penjual bakso tadi.
Haikal menepuk jidatnya,bisa-bisanya di suasana yang begini ia lupa akan sesuatu.Apa yang harus ia lakukan kini? Pulang lagi ke pasar dan mengambil papaerbag yang tertinggal? Tapi waktu yang di berikan oleh pesantren telah habis,ini pun sudah telat beberapa menit.Langsung kembali ke pesantren? Terus apa yang terjadi nantinya dengan paperbag itu? Dan rencana untuk membahagiakan adiba gagal begitu saja dong.
Suara motor terdengar mendekat ke arah haikal dan menepi di samping jalan raya.Haikal menoleh ke belakang untuk mengetahui siapa pengendara motor itu,dari suara motornya sih terdengar sangat tak lazim.
Haikal menatap ketus seseorang itu,orang itu turun dari motornya dan menghampiri haikal.
"Mau apa lo nyamperin gue? Bosen idup? Mau jemput ajal?" tanya haikal mengangkat sebelah alisnya
Pria itu mengangkat sebelah sudut bibirnya dan kemudian menepuk sebelah bahu haikal namun haikal menepisnya "Tenang aja bro,gue nyamperin lo bukan mau cari ribut ko" ucap roy yang terjeda,ya pria itu adalah roy "Gue cuman mau minta maaf atas segala kekhilafan gue di taun-taun sebelumnya,gue ngaku salah" lanjutnya
Haikal terheran-heran dengan apa yang di ucapkan roy,apa ia benar-benar atau hanya akal-akalannya saja untuk menjebak haikal.
"Oh ya,gue juga bawa kabar buat lo tapi gue ga tau ini kabar baik atau engga,minggu depan gue mau nikah sama aulia" roy tersenyum simpul "Sebagai rasa tanggung jawab gue udah hamilin dia,dan maaf gue juga sempet fitnah lo dan hasut aulia buat hal itu" roy benar-benar menyesali perbuatannya "Gue harap lo dateng sih,tapi gue tau lo sibuk di pesantren"
Haikal mengulurkan tangannya dan roy menjabat tangan haikal yang terulur "Selamat dan semoga lu jadi ayah yang baik bagi istri lo dan anak lo" haikal bersuara,roy membalasnya dengan senyuman.Dan pada akhirnya jabatan tangan itu terurai "Gue juga udah maafin kesalahan lo dan gue harap lo juga mau maafin kesalan gue" lanjut haikal
![](https://img.wattpad.com/cover/166478986-288-k139324.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Imam [END]
Narrativa generaleUntukmu calon imam masa depanku. Ketahuilah tentang diriku,Aku memang tidak secantik zulaikha,akhlakku tak sebaik khadijah dan akupun tak semulia fatimah. Aku hanyalah wanita lemah yang membutuhkan sandaran dalam hidupnya. Aku hanya muslimah akhir z...