"Allah maha mendengar,ia takkan pernah mengabaikan tangis yang butuh pertolongannya"
-Afnan Atma Abqari.***
Haikal berlari menghampiri adiba dan langsung berdiri di tempat hukumannya.Adiba melirik haikal sekilas.
"Hai,aku juga di hukum loh" sahut haikal
Adiba tak menghiraukannya,ia masih tetap menatap kosong ke depan.
"Kamu marah?" tanya haikal dan tak ada jawaban dari adiba "Jangan marah dong,maafin aku ya aku tau aku salah" cerocos haikal menangkupkan kedua tanggannya memohon dan memasang pupy eye's-nya "Aku bakal ngelakuin apapun asalkan kamu mau maafin aku" lanjutnya
"Aku mau kamu diam" tukas adiba yang melirik haikal sekilas
Haikal diam,ia sedikit berfikir.Bagaimana bisa orang macam haikal bisa diam. "Oke" ucap haikal yang langsung menghadap ke arah depan dan menutup mulutnya rapat-rapat.
Beberapa menit kemudian,haikal menggeram "Euhhhh" ia mengacak rambutnya "Mana bisa aku diem dib" ujarnya yang kembali menatap ke arah adiba.
Adiba tetap diam tak menyahuti haikal,tatapannya kosong ke depan.Sesekali ia menyeka keringat yang turun di pelipisnya.
"Yang lain dong dib hukumannya jangan itu ah" ujar haikal
Adiba masih tak menyahuti,wajahnya memucat,tubuhnya juga sedikit sempoyongan.Pertahanannya seperti hendak akan runtuh.
Haikal turun dari tempat hukumannya dan berjalan mendekat ke arah adiba.Adiba melihat ke arah haikal yang mulai mendekat ke arahnya.
"Kamu sakit?" tanya haikal khawatir,adiba membalasnya dengan gelengan kecil.
"Bohong,wajah kamu pucat gitu" tukas haikal "Turun dib" titah haikal
"Aku gapapa,tolong kamu kembali lagi ke tempat hukuman kamu"
"Tapi kamu benar-benar gapapa kan?" tanya haikal memastikan
"Engga" jawab adiba
Haikal kembali berdiri di tempat hukumannya,namun tatapannya tak mau lepas dari sosok gadis yang ada di sampingnya.Ia takut adiba akan pingsan lagi seperti dulu,dan ini mungkin yang kedua kalinya di sebabkan oleh ulahnya.
Adiba menelan salivanya dengan susah payah,tatapannya buram dan gelap.Dan ia tak kuasa menahannya lagi,pertahanannya ambruk seketika itu.
Rasa panik,terkejut,khawatir,takut,campur aduk ada di benak haikal.Sesegera mungkin ia menghampiri adiba,namun haikal mengurungkan niatnya untuk membopong adiba,ia menerawang ke arah sekitarnya untuk meminta tolong pada santriwati.
Haikal melihat ada dua orang santriwati mendekat ke arah adiba dan dirinya.Tak lain itu adalah Ajizah dan adheeva.
"Adiba!!!" teriak ajizah panik
"Aduh ko bisa gini sih" sahut adheeva
"Yaudah sono bawa ke UKS jangan banyak cingcong" tukas haikal terbawa emosi
Ajizah dan adheeva berusaha mengangkat tubuh adiba,namun nampaknya kalau hanya dua orang yang mengangkat tubuh adiba sepertinya kewalahan.
Haikal mengacak rambutnya frustasi "Woy lo" sahut haikal pada gerumunan santriwati yang bukannya menolong malah menonton "Bantuin dong jangan diem aja" dumel haikal tak santai
Tiga orang santriwati mendekat ke arahnya dan membantu membawa adiba ke ruang uks.
Di sudut sana,andyra dan dua temannya tersenyum puas.
![](https://img.wattpad.com/cover/166478986-288-k139324.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Imam [END]
Aktuelle LiteraturUntukmu calon imam masa depanku. Ketahuilah tentang diriku,Aku memang tidak secantik zulaikha,akhlakku tak sebaik khadijah dan akupun tak semulia fatimah. Aku hanyalah wanita lemah yang membutuhkan sandaran dalam hidupnya. Aku hanya muslimah akhir z...