"Afnan,cepet dong elah lama amat sih antum" dumel faisal
Afnan menutup resleting tas miliknya,kini mereka tengah bersiap untuk ikut kejurnas bela diri.
"Yaudah yu" sahut afnan
Mereka keluar dari kamarnya,betapa terkejutnya afnan melihat adiba tengah di hukum lagi bersama dengan haikal dan juga adinda.Afnan mematung,dan terus menatap ke arah adiba.
"Kasian adiba,gara-gara haikal dia jadi ikut-ikut kena hukuman" batin afnan
"Woy!!" sentak rifki menepuk pundak afnan,sehingga pemilik pundak tersentak kaget "Ayo cepet nanti ketinggalan" ucapnya
"Iya-iya" ucap afnan yang kembali melangkahkan kakinya
Sampailah mereka di parkiran pondok yang di sana sudah ada satu bis untuk transformasi para santri yang ikut nonton maupun bertanding dengan sekolah lain.
"Kamu lama amat afnan,dari mana sih?" omel ustadz manaf
"Maaf ustadz"
"Yaudah,masuk sana masuk"
Mereka masuk ke dalam bis itu yang ternyata sudah ada banyak santri lain di dalamnya.
Pak mumin menghampiri ustadz manaf yang masih belum masuk juga ke dalam bis karena masih memantau takutnya ada santri yang tertinggal nantinya.
"Eittt,mau kemana pak mumin?" tanya ustadz manaf pada pak mumin yang baru saja mau naik ke dalam bis
"Mau ikut lahh" jawab pak mumin
Ustadz manaf menggeleng-gelengkan kepalanya "Nanti kalo ada apa-apa di pondok ini siapa yang jagain?" tanya ustadz manaf,pak mumin hanya diam tak menjawab "Yaudah,mending pak mumin jaga pondok aja yaa,emangnya pak mumin mau kalo misalnya nanti ada apa-apa di pondok ini terus pak mumin yang tanggung jawab semuanya?"
"Ya gamau"
"Nah makannya pa mumin jagain pondok aja,nanti kalo ada yang ngegotong pondoknya gimana? Kan bahaya" ucap ustadz manaf menakut-nakuti
"Yaudah deh iya" elah pak mumin
"Yaudah,dadah pak mumin" ucap ustadz manaf melambaikan tangannya pada pak mumin dan langsung masuk ke dalam bis.
Bis pun di lajukan dengan kecepatan normal,pak mumin menutup gerbang pondok dan setelah itu berencana untuk bersih-bersih lagi.Namun langkahnya berhenti ketika kiyai abdullah memanggilnya,ia pun mendekat ke arah kiyai abdullah.
"Ehh pak kiyai,ga ikut rombongan pak?" tanya pak mumin
"Lah justru itu,ini pada kemana ko sepi?" kiyai abdullah malah balik bertanya
"Barusan aja rombongannya baru pergi" jawab pak mumin
"Saya ketinggalan dong ini" ucap kiyai abdullah "Kamu bisa pake motor ga,mumin?" tanya-nya
"Engga lah pak kiyai" jawab pak mumin seadanya
Kiyai abdullah menyapu padangannya,mencari siapa seseorang yang bisa ia andalkan saat ini.Pandangannya tertuju pada haikal yang masih di hukum di tengah lapangan.
"Min,tolong kamu panggilkan haikal yaa" titah kiyai abdullah
"Siap pak kiyai"
Pak mumin menghampiri haikal yang masih di hukum.
"Kal,di suruh pak kiyai tuh" ucap pak mumin
"Ngapain?" tanya haikal
"Ga tau,ke sana aja"
Hakal menjatuhkan tumpukan buku yang ada di kepalanya,tatapannya terus memandang ke arah adiba yang masih berdiri di tempatnya.
"Ada apa?" tanya haikal saat sampai di hadapan pak kiyai

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Imam [END]
Ficción GeneralUntukmu calon imam masa depanku. Ketahuilah tentang diriku,Aku memang tidak secantik zulaikha,akhlakku tak sebaik khadijah dan akupun tak semulia fatimah. Aku hanyalah wanita lemah yang membutuhkan sandaran dalam hidupnya. Aku hanya muslimah akhir z...