Chapter Eleven📍

4.1K 178 0
                                    

Ustadz manaf masuk ke dalam asrama ustadz mukhlis dan ustadz alif untuk menjenguk mereka yang masih terbaring di sana.

"Assalamu'alaikum" sapa ustadz manaf setelah membuka pintu ruangan itu

Ustadz alifh dan ustadz mukhlis memalingkan wajahnya untuk menghadap ke arah ustadz manaf.

"Waalaikumsalam" jawabnya kompak

Ustadz manaf melangkah mendekat ke arah kasur yang di tempati kedua temannya.Tak sengaja kantung kresek yang ia bawa mengenai luka yang ada di kaki ustadz mukhlis sehingga ia meringis kesakitan.

"Aww asgahfirullahaladzim sakit ustadz" ringis ustadz mukhlis

Ustadz manaf membalikan badannya untuk melihat ke arah ustadz mukhlis,tak sengaja juga kantung kreseknya mengenai luka di tangan ustadz alifh sehingga ia meringis.

"Aww ustadz gimana sih,ini kreseknya kena luka ana ustadz" sewot ustadz alifh.

"Ya maap maap ga sengaja" alibi ustadz manaf

Ustadz mukhlis melirik ke arah kantung kresek yang di bawa oleh ustadz manaf,isinya berupa buah-buahan.Ustadz mukhlis tersenyum bahagia.

"Ya allah ustadz baik amat sih repot-repot bawaain kita buah-buahan" ucap ustadz mukhlis berseri-seri

Ustadz manaf melirik sinis ke arah ustadz mukhlis

"makasih saya memang baik,tapi ini bukan buat kalian ini buat andyra anak saya" jelasnya yang membuat mimik muka ustadz mukhlis dan ustadz alifh berubah drastis menjadi murung.

"Lahh kirain buat kita" ucap ustadz alifh memajukan bibirnya beberapa centi.

"Geer kalian" ustadz manaf menggeleng-gelengkan kepalanya
"Gimana keadaan kalian?" ustadz manaf lanjut bertanya

"Seperti yang ustadz liat" ketus ustadz mukhlis

"Elahh lagian so pahlawan sih kalian berdua" sinis ustadz manaf "Kenapa ga langsung mati ajah biar khusnul khatimah" sambungnya

Kedua ustadz yang terbaring itu membelalakan matanya dan menelan salivanya dengan susah payah.Ucapannya seenak jidat,ga di filter dulu itu.

"Enak aja,kita belum siap ustadz" tukas ustadz alifh

"Mangkannya siapin dari sekarang"

***

Haikal melangkah di koridor dengan langkah gontainya.Tak sengaja indra penglihatannya melihat sekumpulan orang sedang berlatih bela diri di tengah lapang.

Haikal memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas,tangannya terlipat di atas dada.

Di sana haikal melihat afnan yang sedang bertarung dengan guru bela dirinya.

"Hebat juga tuh si afnan" gumam haikal mengangguk-anggukan kepalanya

Haikal mendekat ke arah gerumunan orang itu.Tak sedikit orang yang memandangnya dengan berbagai tanggapan.

"Apa liat-liat" sewot haikal "Iya gue tau gue ganteng,ga kaya kalian" sambungnya membanggakan diri

"Jangan ngaku ganteng kalo belum nyobain tarung bareng afnan" sahut faisal

"Wahhh ngeraguin gue ya lo" sewot haikal emosi dengan menarik kerah baju silat yang di gunakan faisal

"Udah-udah,apaan sih kalian ini" lerai afnan

"Siapa?" tanya pak bowo selaku pelatih bela diri

"Ohh iya pak,kenalin ini haikal pindahan dari sekolah nusa bakti" jelas afnan memperkenalkan

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang