Chapter Seven📍

5.2K 198 3
                                    

Adiba membuka kelopak matanya perlahan,tatapannya masih kabur dan kepalanya masih terasa berat.

Adheeva dan ajizah sudah ada di sampingnya,menunggu akan adiba tersadar dari pingsannya.

"Aww kepalaku pusing" ringis adiba menegangi kepala nya

"Syukurlah kamu udah sadar dib" ucap adheeva menegangi pundak adiba

Adiba tersenyum tipis ke arah dua orang temannya

"Kenapa aku bisa ada di sini? Bukannya tadi aku sedang di hukum ustadzah?" tanya adiba yang masih ling-lung dengan ingatannya.

"Tadi kamu pingsan dib,dann kamu tau? Haikal yang bawa kamu ke uks" jelas ajizah.

Adiba melongo,nencerna kata per kata yang ajizah ucapkan.

Haikal?

Bawa dirinya ke uks?

Pake apa?

Di gendong?

Ah entahlah.

Fikiran adiba beradu saat ini,ia takut ustadzah bisa beranggapan lain soal itu.

"Udah dib,jangan terlalu di fikirin ucapannya ajizah,nih minum dulu" ucap adheeva yang menyadarkan lamunan adiba dan menyodorkan segelas air putih.

Adiba langsung menerimanya dan langsung meminumnya sampai tersisa setengahnya lagi.

"Hukumanku belum selesai" ucap adiba hendak beranjak pergi dari ranjang namun adheeva mencegahnya.

"Kamu mau pingsan lagi nanti?" sengit adheeva "Udah dib nanti kalo kamu sakit gimana? Kita kan jauh dari orang tua,kalo temen kan mereka juga punya kesibukannya masing-masing" lanjutnya.

"Tapi dheef..." ucapan adiba langsung terpotong oleh adheeva.

"Udah jangan banyak alibi,aku ga mau liat kamu sakit nantinya" potong adheeva.

"Iya dib,kamu nurut yaa" sahut ajizah.

"Makasih yaa kalian baik banget" ucap adiba memeluk erat kedua teman yang mengapitnya.

***

Baru saja hendak pergi ke kantin untuk membeli minum,sialnya haikal berpapasan dengan ustadzah laila yang di belakangnya sudah di aping oleh nene lampir ponpes Nurul Hikmah.

Haikal berdecak pelan dan berhenti di tempatnya ketika ustadzah laila mendekat ke arahnya.

"Mau kemana antum?" sengit ustadzah laila

Haikal mematung tak tau harus jujur atau berbohong.

"Ini baru aja mau ke lapang lagi" alibi haikal menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Kamu yang tadi bawa adiba ke uks? Tanya ustadzah laila lagi

Haikal mengangguk tak yakin

"Lanjutkan hukumanmu sampai waktu dzuhur tiba" tegas ustadzah laila yang langsung berlalu pergi.

Tak hanya haikal yang terkejut dengan perintah ustadzah,andyra pun ikut terkejut dan tak tega juga melihat haikal nantinya gosong terbakar sinar matahari.

"What?" sontak haikal membuka mulutnya sedikit lebar dan terus menatap punggung ustadzah-nya yang sudah menjauh.

"Gila,gue ke sekolah di sini buat belajar kali bukan buat jemuran kaya di pantai" cerocos haikal

"Gosong dong gue kalo lama-lama jemuran" lanjutnya yang melanjutkan langkahnya untuk pergi ke lapangan.

***

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang