Chapter teen📍

4.9K 178 0
                                    

Mentari sudah terbit,seperti biasanya haikal selalu paling akhir bangun tidur,mungkin bangun paling awal masih bisa di hitung dengan jari.

Haikal masuk ke dalam kamar mandi santri,di sana sudah ada para santri mengantri seperti biasanya.

Sekarang sudah ada peraturan baru,para santri menyimpan alat mandinya di sebuah meja yang memanjang dan nanti jika yang di dalam kamar mandi sudah keluar,alat mandi milik seseorang yang di taruh paling depan giliran dia.Sementara santri-nya sendiri menunggu di sebuah kursi panjang.

Paham ga sih? Kalo belum,bisa di tanyain yaa.

Haikal mendekat ke arah meja di mana alat mandi teman-temannya sudah berjejer di sana.Ia menukar alat mandi punya faisal yang paling depan dengan miliknya.

Faisal tak terima itu,ia mendekati haikal.

"Ehh ko di tuker-tuker kal" sewot faisal yang merubah kembali tataan alat mandinya.

"Yaudah" ucap haikal yang menukarnya dengan alat mandi punya firman yang ada di samping alat mandi faisal

"Ehh kal ga boleh gitu dongg,harus ngantri" sewot firman

"Kalo antum mau cepet-cepet dapet giliran mandi,makannya jangan kebo" sahut rifki

"Ceramah terus,ga di mana-mana ya kalian" ketus haikal

"Kalo ga mau di ceramahin ya jangan mancing-mancing dong" timpal rifki

Pintu salah satu kamar mandi sudah terbuka,mereka masih beradu mulut hanya haikal yang menyadarinya.

Ia cepat-cepat menyambar alat mandi miliknya dan langsung masuk ke dalam salah satu kamar mandi itu.

Yang lain hanya bisa ngedumel dan mencerca diri haikal yang sudah masuk ke dalam kamar mandi.

***

Setelah selesai mandi,haikal langsung merebahkan tubuhnya lagi di atas kasurnya,membuat teman-temannya kesal menghadapi haikal.

"Kalll bangun sekolah" teriak rifki sambil mengguncang tubuh haikal

Haikal menarik selimbutnya sampai menutupi kepalanya dan berdecak sebal.

"Apa sih lo,kalo mau sekolah ya sekolah aja" ucap haikal dengan nada malas

Wajarlah,selama semalam dia tidur cuman beberapa jam.Karena banyak waktu ia pakai untuk memikirkan hal yang malam itu terjadi.

"Kal nanti ustadz manaf marah" afnan dengan kesalnya bersuara

"Gue ini yang kena marah" timpal haikal

"Antum ya di bilangin juga,ngeyel" dumel faisal yang berkacak pinggang

"Iya 5 menit lagi,sono lu ah duluan aja nanti gue nyusul" ucap haikal membuka sedikit selimbutnya dan menatap teman yang ada di hadapannya yang kemarahannya sudah menggebu-gebu.

Rifki berdecak "Ayo ah nanti malah kitanya lagi yang di hukum gara-gara kesiangan" ucap rifki yang langsung keluar dari kamarnya

"Awas antum ya kalo ga nyusul" ancam faisal yang mendapat geraman dari haikal sebagai jawabannya.

***

Ustadz manaf masuk ke dalam ruang guru dan mendekat ke arah sepeacker untuk mengumumkan sesuatu.

Ia mengetes-ngetes sepeacker yang ia benahi saat ini,merasa sudah pas akhirnya ia pun mengumumkan hal penting itu.

"Test test..... "

Ustadz manaf menghela nafasnya.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,di beritahukan kepada seluruh santri dan santri wati untuk berkumpul di lapangan sekarang juga,tanpa tekecuali" ucapnya menekankan setiap perkataannya.

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang