Chapter Twenty Six📍

3.3K 134 11
                                    


Pagi ini afnan dan faisal berangkat ke kelas dengan terburu-buru karena hampir saja terlambat.Namun tiba-tiba faisal menghentikan langkahnya dan terlihat memikirkan sesuatu.

Afnan ikut menghentikan langkahnya dan berbalik ke belakang untuk melihat ke arah faisal "Apa lagi sih sal" geram afnan "Udah hampir telat ini" gerutunya

"Buku tugas anna ketinggalan nan" ujar faisal nyengir kuda

Afnan berdecak pelan "Ada-ada aja,yaudah bawa dulu sana" ucap afnan

"Yaudah antum duluan aja,kalo keburu masuk ijinin ya" kata faisal yang langsung pergi ke kamarnya untuk mebawa buku tugasnya.

"Ada-ada aja tuh anak" gumam afnan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat faisal yang sudah menjauh,kemudian afnan segera bergegas pergi ke kelasnya.

Sedangkan faisal,ia sudah sampai di kamarnya dan mulai mencari buku tugas yang tertinggal itu.Seingatnya ia simpan di laci malam tadi.

"Darrr"

Faisal terkejut bukan main ketika haikal menggebahnya "Eh ayam ayam" latah faisal mengangkat kedua tangannya ke atas

Haikal tertawa sepuas mungkin,ia memegang perutnya yang terasa sakit saking ngakak-nya.

"Apa sih kal,untung anna ga punya riwayat penyakit jantung" omel faisal

"Ya maap" ujar haikal menunjukan deretan gigi rapihnya

"Ya maap ya maap" faisal menuruti nada bicara haikal "Antum bukannya masuk kelas malah ngagetin orang kaya gitu" dumelnya

"Males ah jenuh" haikal duduk di kasurnya

"Namanya juga cari ilmu kal" faisal duduk di kursi meja belajarnya "gimana kalo ada akhwat yang kamu ajak menikah terus dia kasih tantangan bacain surah ar-rahman baru kamu bisa menikahinya,mau gimana coba nanti kamu?" cerocos faisal yang mengingatkan haikal akan sesuatu.

Haikal mengingat kejadian kemarin siang ketika ia mengajak adiba pergi ke kedai bakso dan mengungkapkan perasaannya pada adiba,adiba memberi jawaban hampir mirip dengan apa yang faisal ucapkan.Dan itu tandanya haikal mau tidak mau harus mulai belajar membaca al-qur'an.

"Eh sal" ucap haikal,faisal melirik ke arah haikal dan memberi isyarat bertanya 'apa' "Lo punya buku panduan tentang tata cara buat baca qur'an ga?" tanya haikal

"Ohh itu,ada lah" sahut faisal yang kemudian mencari buku yang di maksud haikal,dan akhirnya ketemu.Faisal memberikannya pada haikal dan haikal segera menerimanya.

Haikal membaca tulisan di cover buku yang di berikan faisal "Iqra' ,cara cepat membaca al-qur'an" gumam haikal "Pasti bagus nih buku" haikal membuka halaman pertama buku itu "Apaan ini garis-garis kaya gini,lo mau ngerjain gue?" sewot haikal

"Ya antum tadi minta buku panduan kan? Ya cuman adanya itu,dan huruf yang garis ke atas itu dibaca 'A' atau juga 'Alif'" faisal menunjukan salah satu huruf hijaiyah pada haikal

"Bodo ah,susah amat" haikal memberikan lagi buku itu pada faisal

"Kalah sebelum perang" faisal menggeleng-gelengkan kepalanya "Baru juga segitu,niat ga belajar baca al-qur'an-nya?"

Ucapan adiba pada hari itu terngiang di otaknya,haikal berdecak "Yaudah deh" ia merebut kembali buku iqra yang sudah ada di tangan faisal

Faisal tersenyum simpul,ia mengambil kopiah hitam di lacinya dan memberikannya pada haikal "Sebelum baca buku itu,lebih baik lagi kamu pake ini"

Haikal menerimanya "Harus banget?" tanya haikal yang di jawab anggukan oleh faisal,haikal mencoba memakainya.Sama sekali tak nampak buruk "Ganteng ga nih gue?" haikal mengangkat-angkat kedua alisnya

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang