Chapter twenty three📍

3.1K 133 3
                                    

***

Afnan dan faisal kini tengah berjalan di daerah pasar yang kini tengah di adakan pameran besar-besaran.

Oh iya,rifki tengah pulang kampung dari kemarin karena kakek-nya meninggal dunia.

"Nan,anna laper" keluh faisal dengan wajah lesu

"Ya sama,tapi kita kan ga bawa uang mau beli makanan pake apa coba" sahut afnan

"Bentar deh barang kali ada yang nyelip di saku" faisal meraba-raba saku celana yang ia kenakan,dan benar saja ada uang lima ribu yang nyelip di sakunya "Tringgg nemu" seru faisal menunjukan uang itu pada afnan

"Alhamdulillah rejeki anak shaleh"

"Yaudah yu kita beli makanan" ajak faisal

Mereka menghampiri warung kecil yang menyediakan berbagai macam makanan ringan dan juga minuman.Faisal memutuskan untuk membeli sebungkus roti dan dua gelas air mineral.

Setelah mendapatkan apa yang ia perlukan,faisal langsung menghampiri afnan yang kini tengah duduk di kursi depan warung itu.

"Cuman dapet ini nan,gapapa ya" ucap faisal

"Segini juga alhamdulillah sal"

"Tapi rotinya cuman kebeli satu,kita bagi dua aja lah ya kan sosweet walau sama temen bukan sama istri" cerocos faisal sambil memotong roti yang di belinya menjadi dua dan kemudian memberikannya kepada afnan

"Istri mulu yang di pikirin antum,kebelet amat kayanya" jawab afnan yang di susul oleh tawa ringannya.

***

"Adiba kemana?" tanya ajizah yang tatapannya masih tertuju pada gamis-gamis yang menggantung di depannya

"Ada it..." adheeva hendak menunjukan keberadaan adiba,namun matanya tak mendapatkan sosok siapapun di sana hingga ucapannya terjeda "Ihh ko ga ada ya"

"Mana ga ada juga dheev" sahut ajizah melihat-lihat ke arah sekitar

"Aduh kemana ya,ayo kita cari jiz" ucap adheeva yang kini benar-benar khawatir

"Bentar aku mau bayar dulu,kamu jadinya mau yang mana?"

"Yang ini aja deh" ucap ajizah sambil menunjukan gamis yang di pegangnya.

Setelah membayar gamis itu,adheeva dan ajizah keluar dari toko dan langsung memutuska untuk mencari adiba ke daerah sekitar.

Mereka berdua juga mencoba menanyakan pada santri dan santriwati yang satu pesantren dengannya.Tak sengaja mereka juga berpapasan dengan haikal di jalan.

"Assalamualaikum" ajizah memberanikan diri untuk menyapa terlebih dahulu pada haikal

"Waalaikumsalam" jawab haikal dengan wajah kebingungan

"Oke,to the point aja antum liat adiba ga?" tanya ajizah

"Adiba?" haikal sebenarnya bingung harus jawab apa,padahal dia kan yang tadi mengajak adiba untuk mengikutinya,tapi setelah itu ia juga tak tau adiba akan pergi kemana "Engga" jawab haikal ragu,dan jelas ia bohong

Wajah adheeva dan juga ajizah semakin panik,di pasar yang luas nan ramai ini mana bisa ia mencarinya dengan cepat,sementara waktu yang di berikan pesantren tinggal beberapa menit lagi kalau telat ya bisa jatuh hukuman.

"Adu adiba kemana ya" panik adheeva

Haikal mematung di tempatnya.Kalau adiba ga bareng temannya,terus pasti dia sendirian dong.Haikal takut akan terjadi apa-apa dengan adiba.

"Yaudah lo berdua pulang aja ke pondok,entar gue yang cari adiba" kata haikal

"Tapi kal" ucapan adheeva terpotong oleh haikal

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang