***Haikal akhirnya sampai juga di rumah sakit yang alamatnya tadi sudah di kirimkan oleh afnan.Langkahnya di percepat agar segera sampai di ruangan yang di tempati temannya itu.Rumah sakit itu cukup besar sehingga haikal sedikit bingung dengan ruangan-ruangan rumah sakit itu,ruang UGD tak dapat ia temukan dengan cepat.Haikal pun bertanya pada seseorang ikhwan yanng berpapasan dengannya,ikhwan itu menunjukan arah tempatnya dan haikal mengangguk paham juga tak lupa mengucapkan terimakasih.
Haikal kembali melanjutkan langkahnya dan belok ke arah kiri sesuai tunjukan yang ikhwan tadi katakan,dan akhirnya ia menemukan ruangan yang sedari tadi ia cari.Benar saja,afnan tengah terbaring di salah satu ranjang dengan kepala dan juga tangan yang di bungkus perban.Haikal segera menghampirinya.
"Nan antum gapapa kan?" tanya haikal panik
"Wa'alaikumussalam,kal" sindir afnan
"Masyaallah" haikal menepuk jidatnya "Afwan lupa,Assalamu'alaikum" ucap haikal
"Wa'alaikumussalam"
"Kenapa bisa kecelakaan gini nan?" tanya haikal
"Takdir kal" jawab afnan enteng
Haikal berdecak kesal,ya bagai mana tidak? Haikal sangat mengkhawatirkan afnan,sedangkan afnan malah becanda-becanda.
"Ya kronologisnya gimana?" haikal mulai kesal
"Ya jatuh ke bawah,kalau keatas terbang" jawab afnan yang masih becanda
"Iya ane juga tau kali nan,ihh antum nyeselin sumpah deh"
Afnan tertawa renyah melihat mimik muka haikal yang khawatir bercampur kesal "Oke,tadi kan ane di suruh ke pasar sama ustadz alifh buat beli keperluan dapur"
"Terus?" potong haikal
"Setdah,sabar dulu napa kal" dumel afnan
"Yudah lanjut"
"Nah kan ane jalanin motornya cepet-cepet tuh yaa,depan ane itu angkot dan tiba-tiba berhenti buat nurunin penumpang,ane kaget dong jadinya ngerem ngedadak gitu jadi nabrak angkot itu terus motor yang di belakang juga malah nabrak ane jadi masuklah ane ke sini" jelas afnan panjang lebar
"Tapi ke pasarnya udah?"
"Justru itu belum,tadi ane udah coba hubungin ustadz-ustadz lain tapi ga ada satupun yang bisa di hubungi karena di pondok sedang ada rapat bulanan" jawab afnan
Haikal berdecak "Yaudah mana uangnya biar ane aja yang ke pasar" haikal mengulurkan tangannya
Afnan memberikan jacket yang ada di atas bantal yang ia tiduri dengan sedikit kesusahan "Nih di dalam saku jaket" ujar afnan
Haikal mengambil alih jaket itu dan merogoh saku jaket untuk mengambil uang belanjaan.
"Catatan belanjaannya udah ada di satuin" ucap afnan
Haikal membaca tulisan di lembar kertas itu di dala hatinya dan kemudian menyimpannya di dalam saku celananya.
"Ehh motornya gimana?" tanya haikal
"Di bawa dulu ke kapolsek"
"Yaudah ane pergi dulu" haikal melepaskan tas yang di gendongnya di pundak "Nih titip tas,jangan nyampe lecet nan soalnya ini tas mahal limited edition" guyon haikal sambil beranjak pergi
"Serah dah kal"
Haikal nyengir kuda dan segera berjalan untuk keluar dari ruangan UGD.
***
Empat orang gadis kini tengah menikmati bakso yang ada di pinggir jalan di pasar.Seperti biasanya,hari ini para santri maupun santriwati di bebaskan untuk berbelanja di luar area pesantren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Imam [END]
Ficción GeneralUntukmu calon imam masa depanku. Ketahuilah tentang diriku,Aku memang tidak secantik zulaikha,akhlakku tak sebaik khadijah dan akupun tak semulia fatimah. Aku hanyalah wanita lemah yang membutuhkan sandaran dalam hidupnya. Aku hanya muslimah akhir z...