Chapter Twenty Seven📍

3.4K 141 4
                                    


***

Setelah selesai shalat isya berjama'ah,haikal berdiri di samping ambang pintu untuk menunggu faisal yang masih berada di dalam mushala.

Dan beberapa menit kemudian,faisal melewat ke depan haikal.Haikal langsung menghampiri faisal dan menarik baju faisal.Refleks faisal memundurkan langkahnya dan diam di dekat haikal dengan merutuki perbuatan haikal.

"Apasih?" ketus faisal menepis tangan haikal

"Etdah,ga kalem amat lo jadi orang" ujar haikal

Faisal berdecak "Yaudah mau apa tarik-tarik baju anna?" tanya-nya

"Lo ajarin gue ngaji dong sal" pinta haikal dengan nada berbisik

Faisal sedikit terkejut dengan ucapan haikal,ia ragu akan kebenaran ucapan yang di lontarkan haikal tadi.

"Serius ga nih?"

"Dua rius malah" haikal mengacungkan jari tengah dan jari telunjuknya

"Mau di mana belajar ngajinya?" tanya faisal

"Serah lo dah mau di mana-mana juga yang penting gue bisa ngaji terus bisa hapal surah ar-rahman" ucap haikal benar-benar serius

Faisal terlihat memikirkan sesuatu "Yaudah di dalam mushola aja"

"Ya ayo"

Mereka masuk ke dalam mushola,disana sudah tak ada siapapun lagi selain haikal dan juga faisal.Ketika itu juga faisal langsung mengajarkan huruf hijaiyah terlebih dahulu pada haikal.

***

Ketika perjalanan pulang ke kamarnya,ajizah dan adheeva berpapasan dengan ustadzah humaira,mereka pun menghampirinya untuk menanyakan keadaan temannya yang masih terbaring di rumah sakit.

"Assalamualaikum ustadzah" sapa ajizah sambil menyalami ustadzah-nya,di susul oleh adheeva.

"Waalaikumsalam" jawab ustadzah humaira

"Jadi gini ustadzah,kita mau nanyain keadaannya adiba" ucap ajizah

Sebelum menjawab dan menjelaskan apa yang di tanyakan santriwati-nya,ustadzah humaira mengangkat sudut bibirnya tersenyum "Kalian jangan khawatir,berdo'a saja supaya adiba bisa berkumpul di tengah-tengah kita lagi" ujar-nya

"Emang bener ya kalo besok adiba mau operasi?" kini adheeva yang bertanya

Ustadzah humaira mengangguk ragu "Iya,do'akan ya semoga operasinya lancar"

"Ko bisa adiba sampe di operasi ustadzah?" tanya ajizah yang pipinya hendak di hujani air mata pilu

"Dia mengidap kanker tumor otak,dan demi kesembuhannya adiba harus di operasi" jawab ustadzah humaira

Jawaban ustadzah humaira membuat pertahanan air mata dari kedua santriwati-nya runtuh tak tertahankan.

"Tapi adiba pasti sembuh kan ustadzah? Dia pasti kembali lagi kan?" tanya adheeva beruntun dengan panik dan dengan isak tangisnya

"Insyaallah dia akan kembali lagi"

***

Waktu menunjukan pukul 07.30 pagi,itu artinya setengah jam lagi dokter akan melakukan operasi pada adiba.

Kiyai abdullah serta ustadz manaf sudah berada di rumah sakit sejak pukul setengah tujuh tadi,sedangkan ustadzah laila dan juga ustadzah fatma belum pulang ke pondok sejak awal mula adiba di bawa ke rumah sakit.

30 menit sudah di lalui para dokter untuk persiapan operasi,dan dengan berdo'a terlebih dahulu demi keselamatan dan kelancaran untuk operasi,dokter pun memulai pekerjaannya.Dengan usaha yang maksimal,dokter terus melakukan usahanya untuk menyelamatkan adiba.

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang