Extra Chapter Sevent📍

3.9K 114 3
                                    


"Aku ingin mencintaimu tanpa karena,mencukupimu dengan sederhana,tak membuatmu merasa kurang atau terlalu berlebih.Aku ingin melengkapimu dengan kehidupanku yang tidak pernah sempurna,namun cukup agar kamu senantiasa bahagia untuk berada denganku.Aku ingin menemanimu melewati tarik ulur serta ganjil dan genap kehidupan dunia,sehingga segala tak perlu kamu pikul sendiri.Aku ingin mencintaimu untuk segala hari buruk dan baik,hal mudah dan sulit,pun masa lalumu.Sebab mencintaimu adalah perihal menerima."-Haikal

***

Matahari sudah tenggelam,hari sudah gelap.Bintang-bintang sudah menampakkan dirinya di atas awan hitam dengan cahaya indah yang di pancarkannya.

Cahaya-cahaya obor menambah keindahan malam ini serta lantunan-lantunan shalawat merdu di lantunkan oleh santri dan santriwati yang kini tengah pawai obor di daerah sekitaran pesantren.

Mereka kembali lagi ke area pesantren untuk mengikuti acara selanjutnya.

Kini,sebagian santriwati dan ustadzah laila sedang menyiapkan cemilan untuk para tamu dan juga yang lainnya di dapur.

"Snack udah di masukin dus semua kan?" tanya ustadzah laila

"Udah semua ustadzah" jawab adheeva

"Yaudah,sekarang tata kue untuk di simpan di meja tamu undangan ya 10 piring aja dan siapkan juga minumnya tamu pentingnya ada 12 orang" jelas ustadzah laila

"Iya ustadzah" adheeva bergegas mengambil piring dan menyusun kue di atas-nya

"Ustadzah tunggu di sana ya ada hal lain yang harus ustadzah urus juga" ustadzah laila keluar dari dapur

"Iya ustazah" jawab para santriwati nyaris kompak

"Sini aku bantu dheev" ucap syafira yang hendak mengambil piring

"Gimana kalo kita bagi tugas aja biar cepet" saran andyra yang di angguki ketiga temannya "Fir mending kita bawa aja sebagian kue yang udah di susun ke para tamu,yang nyusun kue nya biar adheeva sama ajizah aja" ajak-nya pada syafira dan syafira mensetujuinya

Syafira membawa nampan yang di atas nampan itu sudah ada beberapa botol air mineral.

"Awas bawanya hati-hati ya" ujar ajizah

"Iya-iya jiz" jawab syafira dengan nada malas

"Awas jangan sampai jatoh" ajizah memperingatkan lagi

Syafira berdecak kesal "Bawel banget deh" ketus-nya

"Yaudah ayo fir"

Syafira dan andyra keluar dari dapur dan berjalan dengan hati-hati untuk sampai di aula.

Suasana di aula kini sudah ramai,para tamu-tamu undangan sebagian sudah nampak hadir dan sudah menduduki kursi yang sudah di siapkan.

***

Kini haikal sedang menata alat hadroh di atas panggung di bantu oleh santri yang lain.

"Itu di pinggir aja zan" ucap haikal pada salah satu santri,namanya fauzan

Fauzan membenahkan alat yang ia pegang "Di sini?" tanya-nya

"Sip beres" haikal menghela nafasnya gusar

Ia melihat ke arah para tamu yang sebagian sudah nampak hadir.Namun tak sengaja manik matanya menemukan sosok syafira yang kini sedang menyimpan botol-botol air mineral dan hidangan lain untuk para tamu.

Haikal tersenyum simpul menatap gadis itu,baru saat ini haikal melihat gadis yang sedikit tomboy itu memakai gamis yang membuat syafira jauh lebih cantik lagi.

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang