Extra Chapter Four📍

3.2K 106 1
                                    


"Aku tak munafik,aku juga mengagumi-mu.Tapi bagaimana aku menyampaikan semua ini? Sedangkan,berkomunikasi dengan-mu saja aku terbatas.Entahlah,perlakuan sederhanamu itu mampu memporak-porandakan hatiku."-Syafira

***

Syafira berjalan dengan langkah yang sedikit di percepat untuk segera cepat sampai di kedai bakso yang di kunjunginya tadi,dan berharap dalam hatinya agar dompetnya benar-benar terjatuh di sana dan masih dalam keadaan utuh.

Syafira pun sampai di kedai bakso itu dan menghampiri seorang pelayan yang sedang beres-beres meja di sana.

"Assalamu'alaikum,permisi bang" ujar syafira

Pelayan itu menoleh "Wa'alaikumussalam,iya de ada yang bisa saya bantu?"

"Sebelumnya afwan nih ganggu jam kerjanya,saya mau nanya" syafira nenjeda ucapannya "Emm abang atau mungkin rekan kerja abang nemuin dompet ga di sekitaran kedai bakso ini?" tanya syafira

Pelayan itu mengerutkan dahinya "Dompet?" tanyanya dan syafira mengangguk "Warna dompetnya apa de?" tanya pelayan itu lagi

"Hijau tosca mas"

"Tunggu bentar yaa" pelayan bakso itu pergi dari hadapan syafira dan entah hendak mau kemana

Syafira menuruti apa kata pelayan tadi,ia duduk di bangku yang tadi di bereskan oleh pelayan itu.

Tak lama kemudian,pelayan itu datang lagi.Dengan semangat 45 syafira langsung berdiri,berharap dompetnya benar-benar ada.

"Gimana mas?" tanya syafira

"Tadi sudah saya tanyakan ke rekan kerja saya" pelayan itu menjeda ucapannya membuat syafira semakin penasaran "Kata rekan saya,tadi ada pria ke sini dan nemu dompet yang mungkin ade maksud tadi terus ia bawa pulang karena katanya itu dompet temen satu pesantrennya,dia juga sempat nunjukin kartu pelajarnya dan kartu pelajar yang ada di dompet itu" jelas pelayan itu

"Pria?" heran syafira,namun fikirannya spontan tertuju pada haikal "Ciri-ciri orangnya bagaimana ya?"

"Tubuhnya tinggi,kulitnya sawo matang,pakai hoddie warna army"

Syafira yakin itu adalah haikal,karena saat syafira makan bakso bersama teman-temannya dan haikal memakai hoddie army menghampirinya.

"Oh yasudah mas,makasih ya maaf saya ganggu assalamu'alaikum" ucap syafira yang langsung meninggalkan kedai bakso itu

"Wa'alaikumussalam"

***

Adheeva,ajizah dan juga andyra kini mereka sudah sampai di depan pondok pesantren.

"Syafira gimana ya?" tanya ajizah khawatir

"Gatau deh,tapi semoga dompetnya ketemu" ucap adheeva

"Iya mudah-mudahan aja" sahut andyra

Mereka masuk kedalam area pesantren dan segera menghampiri pak mukmin yang sedang mengisi buku teka teki silang.

"Assalamu'alaikum pak mukmin" ucap andyra yang mengagetkan pak mukmin sehingga terpelonjat kaget,ajizah dan adheeva tertawa melihat mimik muka kaget pak mukmin

"Wa'alaikumussalam,ihh si eneng mah ngagetin aja untuk bapak engga punya riwayat penyakit jantung" dumel pak mukmin

"Lagian serius amat sih pak" ujar andyra

"Hehee,biasa lah neng rutinitas" cengir pak mukmin sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal

"Yaelah rutinitas katanya" ajizah tertawa renyah

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang