Sebelumnya,di mohon untuk tidak melewatkan setiap chapter.Terimakasih.***
Andyra berlari di sekitar koridor asrama santriwati untuk mencari ustadzah laila yang biasanya jam segini sedang memantau daerah santriwati.
Adiba,ajizah,silmi,hasna dan juga adinda mengikuti arah ke mana andyra berlari.
Akhirnya ia menemukan hasil,andyra menghentikan langkahnya dan mengatur nafasnya yang tersegal-segal.
Ustadzah laila mengerutkan dahinya "Ada apa dir?" tanya-nya
"Jadi gini ustadzah" andyra menelan salivanya
"Bohong ustadzah jangan percaya" sahut ajizah dari belakang andyra
Ustadzah laila semakin di buat bingung oleh santriwati-nya.
"Ada apa ini coba jelasin,ustadzah ga ngerti" ucap ustadzah laila.
"Jadi gini ustadzah......blabalabala" jelas andyra rinci
Ustadzah laila mengangguk paham,dan setelah itu menatap adiba yang sedang menundukan kepalanya dalam-dalam.Andyra tersenyum puas,kali ini rencana untuk menghancurkan harga diri adiba pasti berjalan dengan mulus.
"Adiba,apa benar yang di ucapkan andyra?" tanya ustadzah laila
"Engga ustadzah,itu bukan dari haikal itu pemberian almarhum ayah saya dulu" jelas adiba
"Iya ustadzah,kalung itu hilang saat kita mau pergi ke pasar" sambung ajizah
"Tapi ko kenapa bisa ada di haikal yaa" adheeva bersuara
"Halah udah ada bukti juga masih aja banyak alibi" sinis hasna memutar bola matanya
"Udah lahh ngaku aja" timpal silmi yang melipat tangannya dan menyimpannya di atas dada
"Kalo ga tau jangan so tau ya" sewot ajizah
"Udah,coba mana ustadzah mau lihat kalung-nya" pinta ustadzah laila mengulurkan tangannya
Andyra memberikan kalung yang ada di tangannya pada ustadzah laila "Lihat ustadzah,gantungannya huruf A" ucapnya
"Sejak kapan sih santriwati di sini boleh pake perhiasan?" tanya ustadzah laila,adiba menunduk "Kalian tau kenapa?" tanya-nya lagi, tak ada jawaban "Karna nanti jatuhnya ke ujub,ria,dan nanti kalo hilang siapa yang mau tanggung jawab" ustadzah laila menghela nafasnya "Sekarang kalian istirahat, ustadzah akan urus besok" ucap ustadzah laila yang langsung meninggalkan santri-nya
"Sabar ya dib" ucap adheeva mengelus pundak adiba
"Rasain" ketus andyra yang langsung berlalu pergi,di ikuti oleh temannya
"Awas aja yaa" ajizah terbawa emosi
"Kalung aku" gumam adinda yang masih melihat lurus di mana ustadzah laila berlalu sambil mengambil kalung itu.
***
Afnan sudah nangkring di ambang pintu untuk mencegat haikal.Ia melihat jam tangan hitam yang terlilit di tangan kirinya,sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam,dan haikal belum juga pulang ke asramanya.
"Belum nonghol juga tuh bocah?" tanya faisal yang menghampiri afnan sambil menggosok-gosok matanya dan menguap
"Belum sal" jawab afnan seadanya
"Udahlah biarin aja entar juga dia pulang,kalo ga pulang lagi ya sukur" ucap faisal
"Huss ga boleh gitu,mau gimana pun juga itu kan udah jadi temen kita"

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Imam [END]
General FictionUntukmu calon imam masa depanku. Ketahuilah tentang diriku,Aku memang tidak secantik zulaikha,akhlakku tak sebaik khadijah dan akupun tak semulia fatimah. Aku hanyalah wanita lemah yang membutuhkan sandaran dalam hidupnya. Aku hanya muslimah akhir z...