Chapter fiveten📍

3.6K 163 2
                                    

Kejurnas itu telah selesai,para santri dan santriwati bersiap untuk pulang lagi ke pondok.

"Gue ke toilet dulu" pamit haikal pada ustadz manaf

"Jangan lama-lama,di tinggal bis baru tau rasa" ketus ustadz manaf

"Lah bodo,gue kan pake motor" jawab haikal yang langsung berlalu

Haikal berjalan dengan gontainya untuk mencari toilet,namun tiba saja ada yang memanggilnya.

"Kal" sahut seseorang itu

Haikal memutar 180 derajat badannya sehingga bisa melihat siapa yang menyapanya.

"Apa? Belom puas lo tadi di ring pertarungan?" ketus haikal

"Gue ga nyangka lo berubah" ucap rio,ya itu adalah rio.

"Gue juga ga nyangka dengan mudahnya lo hianatin persahabatan kita yo" jawab haikal tak kalah

"Gue gini juga gara-gara lo" sengit rio "Lo ngilang gitu aja tanpa peduliin gue dan temen-temen lo yang lain,asal lo tau saat lo ngilang gue dan yang lain ga pernah berhenti nyariin lo,tapi lo? Apa peduli? Ehh jangan peduli dulu deh,apa lo tau? Engga kan?" lanjutnya

"Dan lo dengan mudahnya lo hianatin gue?" ucap haikal mengangkat satu alis tebalnya

"Hianatin lo? Menurut gue lo lebih hianat deh kal,lo pergi gitu aja tanpa pamit,tanpa kasih kabar lo mau kemana dan yang lebih parah nya lagi lo pergi dengan ngehamilin anak orang,di mana otak lo kal?" ucap rio dengan penuh penekanan

"Ngehamilin anak orang? Maksud lo?" haikal malah semakin di buat bingung oleh ucapan-ucapan yang di lontarkan oleh rio

Rio berdecih pelan "Gue udah tau kal,udah lah jangan tutupin mulu tu aib lo" ujarnya

"Sumpah gue ga ngerti,gue ga ngehamilin siapa pun tuh" polos haikal

"Aulia,lo ga inget sama dia? Dia ngandung anak lo kal,darah daging lo,mana tanggung jawab lo sebagai calon bapak?" ucap rio menekankan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya

Kini haikal yang berdecih "Ohhh" haikal mengangguk-anggukan kepalanya "Polos amat ya otak lo,mudah amat gitu percaya sama omongan orang" ucap haikal dengan senyum meremehkan

"Jelas gue percaya,bukanya dia pacaran sama lo udah dua tahun?"

"Se-brandal-brandalnya gue,gue ga berani ngerusak jodoh orang" jelas haikal

"Terus siapa yang ngehamilin dia? Setan?" tanya rio

"Tanya sohib baru lo" haikal menepuk pundak rio "Tiga hari sebelum gue di pindahin ke pesantren gue udah putus sama aulia,tanya pelacur itu apa sebabnya.Gunain otak lo" ucap haikal meneloyor kepala rio dan setelah itu pergi dari hadapan rio

Rio mematung di tempatnya,mencerna setiap ucapan yang haikal keluarkan dari mulutnya.Ucapannya berbeda dengan apa yang aulia ucapkan.Lalu mana yang benar?

Entahlah,rio tidak tau.Dan mengapa ia jadi masuk ke dalam masalah orang? Bukankah masalah itu tak ada sangkut paut apapun dengan dirinya?

***

Haikal kembali ke parkiran yang di sana hanya ada ustadz manaf mematung di ambang pintu bis.

"Dari mana aja antum?" tanya ustadz manaf dengan muka datar nya

"Gue kan udah bilang,gue mau ke toilet dulu yaa,pikun lo?" jawab haikal sedikit ketus

"Astaghfirullah,saya ustadz antum yaa ga baik ngomong gitu" tukas ustadz maaf melototkan matanya

"Ya maap"

"Ya maap" ucap ustadz manaf mengikuti gaya bicara haikal "Kita udah lumutan yaa nungguin antum di sini" lanjutnya

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang