Haikal terbangun dari tidurnya.Ia menggosok-gosok matanya dan menepikan selimbut yang menutupi tubuhnya.
Haikal duduk di kasurnya dan menggeliat sambil menguap.Ia melihat ke arah teman-teman yang ada di sampingnya yang masih tertidur pulas.Haikal melihat jam dinding yang masih menunjukan pukul 03;13 pagi.
Entah ia yang terlalu pagi bangun atau teman-temannya yang telat bangun.
Perasaannya kemarin mereka membangunkan haikal pukul 03;00 tapi sekarang di jam yang sudah lebih 13 menit mereka belum bangun.
Haikal mempunyai cara balas dendam karena kemarin mereka sudah menganggu kepulasan tidurnya.Dan sekarang giliran mereka.
Ia tau bahwa faisal selalu memakai bedak dan juga cela mata yang senantiasa faisal simpan di dalam laci kecil nakasnya.
Haikal segera mengambilnya dengan perlahan dan hati-hati,takutnya ada suara yang bisa membuat mereka terbangun.
Kini benda itu sudah ada di tangannya,haikal tersenyum simpul.Sesegera mungkin ia melakukan misinya untuk menjaili teman-temannya.
Orang pertama yang ia dekati adalah faisal karena jaraknya sudah tak jauh lagi.
Haikal mendandani faisal yang masih terlelap dengan hati-hati.Setelah itu ia melangkah menuju afnan dan melakukan hal yang sama dan setelah itu rifki.
"Rasain" batinnya.
"Kebakaran kebakaran"
Haikal menjerit-jerit sehingga temannya terbangun dengan keadaan was-was.
Dan seketika merekapun ikut menjerit karena penampilannya masing-masing sudah di make-over oleh haikal.
Haikal tertawa puas sambil memegangi perutnya.Rencananya menuai hasil yang sangat memuaskan.
"Aduh sakit perut gue" ucap haikal yang masih tertawa renyah
Tiga orang temannya menatap haikal tajam,dan seketika haikal menghentikan aksinya.
"Iya sorry,just kidding" ucap haikal menunjukan deretan gigi putihnya dan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya,pisss.
"Ga lucu tau ga" ketus rifki sambil mengelap-elap mukanya yang di lapisi bedak sangat tebal
"Yaelah gitu aja marah" haikal mendaratkan bokongnya di atas ranjangnya.
"Ehh wangi bedaknya ko kaya kenal yaa" sahut faisal mencium jarinya yang tadi ia pakai untuk mengelapi mukanya.
Haikal memasang muka tanpa dosa-nya.
"Ini bedak dari mana kal?" tanya faisal
"Setau gue di sini yang pake bedak cuman lo deh" haikal memasang wajah yang sedang nampak berfikir.
"Iya juga sih" cengir faisal
"Emang antum ga ada kerjaan banget ya kal sampai dandanin kita kaya gini?" afnan bersuara
"Gue masih sekolah nan,belum kerja" jawab haikal so polos yang membuat afnan berdecak ria.
Dasar haikal,baru pagi-pagi udah bikin temannya darah tinggi gimana nanti siang.
***
Setelah selesai shalat subuh,haikal memutuskan berdiam diri di masjid.Namun bukan karena ingin tadarus atau semacamnya,akan tetapi tidur.Karena ia punya firasat buruk kalau ia tidur lagi di kamarnya,kemungkinan besar temannya akan menjaili dirinya.
Dan berhubung ini hari minggu juga,paling orang-orang lain pun memanfaatkannya untuk membereskan kamar masing-masing.Dan tenang saja,faisal atau rifki pasti mau untuk membereskan tempat tidurnya,yaa walau pun kepaksa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Imam [END]
General FictionUntukmu calon imam masa depanku. Ketahuilah tentang diriku,Aku memang tidak secantik zulaikha,akhlakku tak sebaik khadijah dan akupun tak semulia fatimah. Aku hanyalah wanita lemah yang membutuhkan sandaran dalam hidupnya. Aku hanya muslimah akhir z...