Pada akhirnya,kita hanya sepasang saling menyayangi namun tidak akan pernah saling memiliki.Kita tak ingin pergi,tapi kondisi mengharuskan kita untuk tidak bertemu lagi.Sedih? Itu sudah pasti.Namun apa boleh buat? Kita harus tegas demi kebahagiaan kita masing-masing.
-Haikal Anindito Argani.
***Lima tahun sudah adiba pergi meninggalkan keluarga,sahabat,para guru,juga haikal.Luka itu masih membekas di hati haikal,bahkan membuat dia merasa terpuruk hingga saat ini.Membuka ruang hati untuk wanita lain? Mana mungkin semudah itu.
Perubahan demi perubahan sudah nampak pada diri seorang haikal.Tahun ke tahun ia berusaha memperbaiki dirinya agar menjadi sosok haikal yang lebih baik lagi.Dan alhasil,ia sukses merubah dirinya menjadi seorang haikal yang seharusnya.
Beberapa bulan lagi,ia akan wisuda dan mendapat gelar SH atau Sarjana Hukum.Dan kabar baiknya lagi,kini ia sudah hafal 10 juz al-qur'an termasuk surrah Ar-rahman yang dulu adiba pernah bicarakan.Hebat bukan?
Info;Pesantren Nurul Hikmah juga memiliki Fakultas berbasis Islam.So,haikal melanjutkan pendidikannya di sana dengan maksud agar tetap mondok dan juga bisa menambah hafalannya.
Beberapa temannya yang lain seperti afnan,faisal,adheeva,ajizah,andyra juga lainnya pun melanjutkan pendidikannya di sana.Rifki sudah memperistri yang juga salah satu alumni santriwati yang satu angkatan dengan dia,Kalian masih ingat hasna temannya andyra? Sekarang,itu adalah pacar halal-nya rifki.Siapa sangka? Jodoh emang ga ada yang tau.
***
Setelah beberapa jam perjalanan untuk sampai ke Sukabumi tepatnya ke tempat peristirahatan terakhir adiba,akhirnya haikal sampai juga di sana.Ia mengenakan baju koko putih dengan celana katun hitam juga kopyah hitam yang tersimpan di atas kepalanya membuat penampilannya makin terlihat sempurna.
Haikal jongkok di depan makam yang bertuliskan nama adiba di nisannya.Haikal mengelus nisan itu dan menarik sudut bibirnya agar tak terlihat rapuh di depan adiba walaupun itu berupa sebuah gundukan tanah.
"Hai apa kabar?" tanya haikal yang jelas tak ada jawaban "Aku harap kamu baik-baik saja di sana" lanjutnya "Aku tau kamu wanita baik-baik,aku juga yakin kamu sudah bahagia di syurga sana" haikal menghela nafasnya panjang,ia menggigit bibirnya menahan sebisa mungkin untuk tak menangis.Namun,cairan bening itu akhirnya terjun bebas dari pelupuk matanya.Bisa-bisanya mantan preman seperti haikal menangisi seorang perempuan yang statusnya bukan siapa-siapanya.
"Udah lima taun kamu ninggalin aku juga yang lainnya,udah lima taun juga aku ga liat lengkungan manis di wajahmu.Aku rindu dib,bahkan lebih rindu dari hari kemarin atau kemarinnya,apa kamu juga rindu aku di sana?" ujarnya
Haikal menghapus air mata yang seenaknya terjun di atas pipinya,ia tersenyum kecut berusaha menerima kenyataan bahwa adiba telah pergi bahkan di jauh-jauh hari.
"Kamu liat aku?" haikal menjeda ucapannya "Aku udah berubah sekarang,aku sudah jadi haikal yang seharusnya.Tapi sayang yaa,kamu ga bisa liat perubahan aku di sana" Haikal kembali meneteskan air matanya dan segera menyekanya "Dib,surrah ar-rahman yang dulu kamu pinta,aku sudah hafal lohh dan sebelum aku gunakan untuk meminang seorang gadis yang akan mendampingiku kelak,aku ingin kamu terlebih dahulu untuk dengerin lantunan ayat suci itu.Aku bacakan sepuluh ayat saja yaa" haikal menarik nafasnya panjang dan memejamkan matanya "Ar-rahmaan" lantunan ayat-ayat suci itu keluar dengan merdunya di mulut haikal,matanya kembali basah mengingat kenangan-kenangan yang telah ia lalui bersama adiba beberapa tahun yang lalu "Shodakallahul'adzim" Haikal selesai membacakan ayat per-ayat dari surrah ar-rahman yang ia lantunkan tadi,ia kembali membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Calon Imam [END]
Ficción GeneralUntukmu calon imam masa depanku. Ketahuilah tentang diriku,Aku memang tidak secantik zulaikha,akhlakku tak sebaik khadijah dan akupun tak semulia fatimah. Aku hanyalah wanita lemah yang membutuhkan sandaran dalam hidupnya. Aku hanya muslimah akhir z...