Chapter Seventeen📍

3.6K 147 0
                                    


Acara porseni belum juga selesai dan rencananya malam ini akan di adakan pengumuman kejuaraan setiap perlombaan.

"Baiklah,untuk selanjutnya penampilan qori dari perwakilan kelas 11A,adiba" ustadzah laila sebagai moderator mempersilahkan

"Ayo dib,kamu pasti bisa" ucap adheeva menyemangati,adiba tersenyum ke arah kedua teman yang ada di sampingnya bergantian

Adiba langsung naik ke atas panggung dan mulai menampilkan penampilannya.Ia membacakan surah ar-rahman yang sudah ia hapalkan jauh-jauh hari.

Keberulan sekali,haikal melewati area perlombaan santriwati dan ia mendengar pasti bahwa yang sedang mengaji itu adalah adiba.Ia mengendap-endap di balik pohon,dan pendengarannya tak salah lagi itu adalah adiba.Haikal tersenyum dan mendaratkan bokongnya di bawah pohon itu sambil menyaksikan tampilan adiba.

Namun tiba saja tangannya terasa sakit,ada seseorang yang menginjaknya.Haikal mendongkakan kepalanya untuk melihat siapa pelakunya.

"Masyaallah,para bidadari syurga" ucap faisal kagum sambil menggelengkan kepalanya,ya itu adalah faisal.

Haikal diam menahan rasa sakit di tangannya karena injakan faisal.

"Keluar dari sini ana bawa salah satu akhwat paling cantik di sini untuk minta sama bapak buat di halalin" oceh faisal yang makin keras menginjak kaki haikal,haikal membelalakan matanya dan sedikit meringis.

"Woyy sakit bego" dumel haikal yang membuat faisal tersentak kaget.

Faisal mengangkat salah satu kakinya yang menginjak tangan haikal,mukanya menegang ia tau pasti haikal mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulutnya tadi.Rasanya faisal ingin menarik setiap perkataannya.

"Wahhh ngapain antum di sini,pasti ngintipin para akhwat ya" ucap faisal menutupi ketegangan dalam dirinya.

Haikal bangkit dari duduknya "Lah elo di sini ngapain? Lo juga ngintip kan?" ucap haikal tak kalah

"A...ana bilangin ya antum" ucap faisal gugup sendiri

"Silahkan,gue juga bisa"

***

Seperti yang sudah di janjikan sebelumnya,setelah pulang sekolah rio and the geng dan juga aulia akan menghampiri bascamp geng antraks.

Tak butuh waktu lama,merekapun sampai di sana.Mereka masuk ke dalam ruangan itu dan tanpa rasa canggung rio langsung duduk di kursi depan roy.

"Gue udah tau semuanya" ucap rio langsung pada topik pembicaraan

Roy mendengus "Syukur deh,so gue ga perlu repot-repot jelasin ke lo pada" jawab roy santai yang sesekali ia menghisap rokok yang di apit oleh jarinya

Sedangkan aulia,ia duduk di sebelah rio dengan kepala tertunduk dan terisak.

"Gue minta pertanggung jawaban lo roy"

"Gue udah bilang sebelumnya ama dia,minta tanggung jawab haikal atau anak itu ga bakal punya bokap sama sekali" tegas roy dengan menunjuk ke arah aulia

"Tapi lo bapaknya,ga bisa dong kalo minta haikal buat nikahin aulia" sengit rio

"Ya gue ga peduli,gue ga bakal tanggung jawab" tukas roy tak kalah sengit

Mendengar ucapan roy barusan membuat aulia menangis sejadi-jadinya sekarang.

"Tapi roy,kamu ayahnya" aulia mulai membuka suaranya

"Yaudah tinggal gugurin aja apa susahnya" roy mematikan rokok yang tadi di isapnya

"Gue ga mau,gue maunya lo nikahin gue sebagai rasa tanggung jawab lo" tegas aulia

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang