Extra Chapter Six📍

3.5K 136 6
                                    


"Dirimu bertahta di hatiku,ku sebut dalam setiap do'aku yang mengadu dalam setiap istikharah-ku.Untuk-mu calon imam-ku,dalam penantian suci,dalam indahnya istikharah diri,berharap semuanya terjadi,bila tiba masanya nanti.
Ada bulir rindu yang selalu tertuju membuat berlinang air mataku bila ingat adamu.Tuhan,akankah rasa ini nyata? Menyatukan cintaku dan cintanya hanya dalam tiap do'a.Dalam istikharah cinta,ku berani meminta di pertemukan dengan dia,calon imam yang ku pinta.
Tuhan,jika memang adanya jauh untukku,dekatkanlah dia atas ridho-mu.Jika memang adanya sulit untukku,mudahkanlah ia atas ijinmu.Jika memang dia bukan yang terbaik untukku,berikan satu yang pasti yang terbaik menurutmu.
Hanya padamu aku meminta.Satu yang terbaik untukku dalam istikharah cintaku."-Syafira.

***

Haikal,afnan dan juga ustadz mukhlis kini sudah sampai di pondok pesantren.Afnan langsung di bawa ke kamarnya untuk istirahat.

Ketukan suara pintu terdengar dari arah luar,hingga pintu itu dibuka dan menampakan ustadz manaf di baliknya.Ustadz manaf menghampiri afnan yang tengah berbaring.

"Assalamu'alaikum" ucap ustadz manaf

"Wa'alaikumussalam ustadz" timpal afnan yang hendak menyalami sang ustadz

"Udah nan gapapa ga salaman juga,ane ngerti tangan antum lagi sakit" kata ustadz manaf yang di jawab senyuman oleh afnan "Gimana keadaannya? Mendingan?" tanya ustadz manaf

"Alhamdulillah mendingan ustadz" jawab afnan

"Mangkannya,lain kali hati-hati kalo bawa kendaraan di jalan"

"Ya percuma ustadz kalo kita hati-hati tapi yang lain ga hati-hati mah"

"Gapapa orang lain yang nyelakain kita,tapi kita ga boleh nyelakain orang lain,tapi bagusnya sih engga dua-duanya" ujar ustadz manaf yang di susul dengan tawanya

"Bisa-bisa" afnan mengangguk-anggukan kepalanya dan ikut tertawa

Haikal baru saja masuk ke kamarnya yang kebetulan masih satu kamar dengan afnan.

Haikal berdeham "Ekheemmm,calon mertua dan calon menantu akur nih" ucapnya

Ustadz manaf dan afnan menoleh ke arah haikal yang sedang menghampirinya.

"Apa sih kal" gumam afnan

"Sirik yaa?" goda ustadz manaf

"Wuihh,akan ada masanya ga akan sirik sans aja ane mah" haikal duduk di kursi belajar miliknya

"Move-on gagal juga bangga ente mah kal" tukas afnan menggeleng-gelengkan kepalanya

"Apa sih" ketus haikal

"Move-on dari siapa nih? Almarhumah adiba? Kan udah ada syafira yang mirip sama adiba,kenapa ga coba suka aja sama dia?" cerocos ustadz manaf sambil mengangkat-angkat kedua alisnya

Haikal terdiam mencerna setiap ucapan yang keluar dari mulut ustadz-nya.Ia teringat akan istikharahnya yang berbuah mimpi menikah dengan adiba,eh apa mungkin? Bukankah sudah beda alam? Apa mungkin gadis dalam mimpinya itu syafira,bukan adiba? Mimpinya sudah tiga kali terulang sehingga ia yakin inilah jawaban dari Allah yang telah meng-anugrahi rasa cinta.

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang