Chapter Eighteen📍

3.6K 149 5
                                    

Adiba dan dua orang temannya kembali ke kamarnya setelah di suruh oleh ustadzah laila untuk membantunya.

Mereka membereskan tempat tidurnya dan segera terlelap karena hari sudah mulai larut.

***

Pagi ini para santri dan santriwati tengah beres-beres untuk acara puncak malam nanti.Namun haikal seperti biasanya ia keluar dari kamarnya paling akhir.

Afnan sedang menyapu di halaman asrama,ustadz manaf menghampirinya dengan tangan yang di lipat di belakang tubuhnya.Ketika tersadar akan kehadiran ustadz manaf,afnan langsung menyalami ustadz-nya.

"Assalamualaikum ustadz" sapa afnan setelah menyalami tangan ustadz manaf

"Waalaikumsalam" jawab ustadz manaf "Antum lihat haikal?" tanya-nya

Afnan menggelengkan kepalanya "Engga ustadz,setau saya dia masih di kamarnya tadi"

"Ohh gitu yaa? Yaudah lanjut nyapunya nan" ucap ustadz manaf yang langsung berlalu dari hadapan afnan

Kebetulan sekali,ketika ustadz manaf baru saja hendak mengetuk pintu kamar haikal,haikal membukanya terlebih dahulu.

"Apa?" ketus haikal

"Antum bukanya bantuin beres-beres sama santri yang lain ini malah leha-leha di kamar" dumel ustadz manaf sambil berkacak pinggang

"Bawel amat" kata haikal yang langsung pergi

"Lah ko malah dia yang sewot,awas aja ya antum" geram ustadz manaf

***

Adheeva baru saja sampai di aula santriwati yang di sana sudah ada banyak santriwati tengah membuat dekoran untuk di panggung.

"Assalamu'alaikum" ucap adheeva ketika sampai di aula

"Waalaikumsalam" ucap semua orang yang ada di aula nyaris kompak

"Ustadzah,maaf adheeva telat soalnya tadi ngurusin dulu adiba" kata adheeva

Ustadzah laila mengernyitkan alisnya bingung "Emang adiba kenapa,dheev?"

"Tubuhnya gatel-gatel ustadzah,kaya yang di gigitin semut gitu pas bangun tidur,di kasurnya juga banyak gula pasir" jelas adheeva

"Yaudah,ayo ustadzah tengok keadaannya" ajak ustadzah laila

Di sisi sana,hasna yang mendengar pengaduan adheeva pada ustadzah-nya langsung pamit pergi untuk memberitahu andyra.

Hasna sampai di kamarnya,di sana ada andyra yang tengah membaca buku di meja belajarnya.Dengan segera hasna mendekat ke arah andyra dan memberitahu kejadian di aula tadi.

"Aduhhh gawat dir,gawat" pekik hasna panik

Andyra membalikan tubuhnya menghadap ke arah temannya dengan tatapan bingung "Gawat apaan emangnya?"

"Adiba gatel-gatel gara-gara ulah kamu semalem" ucap hasna sedikit berbisik

"Ya bagus dong berarti rencanaku berhasil"

"Iya tapi ustadzah laila kayanya mau nyari tau apa penyebabnya,kamu ga takut ketauan?"

Andyra diam tak menjawab,benar juga kata hasna.Bisa ancur reputasi dia kalau ketauan bahwa dia yang naburin gula pasir pada kasur adiba semalam.

"Lah ko diem? Ayo dir kita ke kamar adiba" sahut hasna yang menyadarkan lamunan andyra

"Iya,ayo"

Andyra dan hasna melangkahkan kakinya ke kamar adiba.Pintu kamarnya serengah terbuka,benar saja ustadzah laila sedang ada di dalamnya.Andyra dan hasna langsung masuk begitu saja dengan wajah yang sedikit menegang.

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang