Chapter Nine📍

4.5K 177 0
                                    

Adiba masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang berseri-seri.

"Dompet ku ketemu" sahutnya sumringah sambil menunjukan dompet ping yang di pegangnya.

Dua orang temannya yang sedang melakukan aktifitasnya masing-masing  mendekat menghampiri adiba.

"Alhamdulillah,ketemu di mana dib? Copetnya yang balikin?" tanya adheeva

Adiba melirik ke arah dua orang temannya bergantian kemudian menundukan kepalanya sehingga membuat temannya terheran sendiri.

"Haikal" jawab adiba yang masih menundukan kepalanya

Adheeva dan ajizah melongo dan saling melemparkan tatap.

"Yang bener dib?" tanya ajizah yang masih melongo

"Aaaaa baper sendiri deh aku" sahut adheeva meremas-remas guling milik adiba yang ada di pangkuannya.

"Ya allah kali ke berapa coba dia nolongin kamu dib,aku yakin kalau dia suka sama kamu deh" ajizah nicara sambil mondar-mandir sehingga membuat temannya pusing sendiri melihat tingkah ajizah.

"Ihh apa sih kalian" adiba hanya menanggapinya dengan acuh tak acuh

"Ck,kamu mau cowok yang gimana lagi coba dib? Afnan udah ganteng,shaleh,pinter,baik,suka sama kamu malah di tolak" ajizah menelan salivanya sebelum melanjutkan ocehannya "Sekarang haikal? Orang lain suka sama haikal dan dia suka sama kamu,masih kamu mau tolak?" Lanjutnya "Kalau aku jadi kamu,udah deh aku mau poligandri aja" oceh ajizah asal

"Huss ngomong tuh kemana aja" adheeva mendorong pelan pundak ajizah yang membuat ajizah mendengus sebal

"Yaa maap" ucap ajizah memajukan bibirnya beberapa centi

Sedangkan di luar kamarnya ada yang diam-diam mengintip dan mendengarkan ocehan mereka.

"Ihhh aku gak bisa diem kalo gini caranya" ucap seseorang itu yang kemudian meninggalkan tempatnya.

Adiba menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya yang bisa menghibur dan melupakan segala masalahnya.

Adiba melangkah mendekati nakas hendak menyimpan dompetnya,ia sadar akan kalungnya.Adiba merogoh saku bajunya dan kalung itu tak ada di sana,ia mencoba mencari di setiap laci nakasnya dan tetap tidak ada.

"Kenapa dib?" tanya ajizah yang menyadari adiba sibuk sendiri mencari sesuatu.

"Kalung aku ga ada" jawabnya tanpa melihat lawan bicara

"Sejak kapan kamu pake kalung?" tanya ajizah lagi

Bahkan temannya tidak tau bahwa adiba memiliki kalung karena mungkin ia tak pernah menampakannya pada dua orang temannya.

"Bukannya di pondok ga boleh pake perhiasan" sahut adheeva

"Makannya aku ga pernah pake karena takut ustadzah tau,aku selalu nyimpennya di nakas tapi sekarang ga ada" jelas adiba

"Terakhir kamu taro di mana?" tanya ajizah yang kini sudah sibuk mengobrak abrik tempat belajar mereka

"Tadi aku simpen di saku baju tapi sekarang ga ada"

"Kamu ini ada-ada aja dib,tadi dompet sekarang kalung" dumel ajizah

"Bentuk kalungnya gimana?" tanya adheeva

"Emas putih gantungannya huruf A" ucap adiba

Kini mereka tengah sibuk mencari kalung itu di setiap tempat.Percuma ga bakal ketemu toh ada di haikal.

***

"Kita jalanin misi kita" ucap roy yang langsung memakai helmnya dan melajukan kendaraannya,di ikuti oleh temannya dari belakang.

Assalamualaikum Calon Imam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang