01

3.5K 194 8
                                    

PERHATIAN!!!
DILARANG KERASA MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT KAYAK SAYA.
BAYANGKAN SAJA UMJI YANG SWAG SPERTI DI COVER YG TELAH SAYA BUAT...

selamat membaca :)

Umji terus berlari menerobos beberapa orang yang menghalangi jalanya, ia harus berlari karena hal yang paling menjengkelkan baginya. Hal ini dia lakukan karena dirinya tak mau ketinggalan bus yang akan mengantarnya ke sekolah hari ini . Umji yang biasanya di antar oleh supir pribadinya kini harus rela berlari untuk mengejar bus pagi ini.

Setelah usaha yang cukup keras, Umji akhirnya berhasil masuk kedalam bus, dengan nafas yang masih terengah engah ia duduk di kursi. Untung saja masih ada satu kursi yang tersisa untuknya. Ia duduk tepat di samping seorang pria yang mengenakan seragam sekolah, hanya saja seragam itu berbeda dari miliknya.

Bus terlihat beberapa kali berhenti untuk mengambil beberapa penumpang di halte yang ada. Sampai tiba tiba, pria yang duduk di samping umji berdiri. Awalnya ia heran mengapa pria itu berdiri sedangkan bis ini masih berjalan. Namun kini umji tau alasanya, pria itu membiarkan seorang nenek tua duduk di tempat duduknya. Umji memandang pria itu lama "ternyata masih ada orang yang seperti itu di dunia ini," batinya.

Umji masih terus memandang pria itu, sampai akhirnya pria itu menyadari bahwa ada orang yg sedang memperhatikannya. Pria itu kini ikut memandang Uqq1mji. Umji terkejut kala pria itu memandangnya, tapi pandangannya tak beralih dari pria itu. Mata mereka saling bertemu dalam beberapa saat.
1

2

3

4

5

Setelah beberapa saat, Umji akhirnya memutuskan untuk membuang pendangannya ke arah jendela setelah menyadari jantungnya berdetak tak wajar.
.
.
.
.

Kali ini umji harus kembali berlari karena gerbang yang akan di tutup dalam beberapa detik lagi. Untungnya ia berhasil lolos kali ini. Ia lagi lagi harus berlari ke arah kelasnya. Entah kenapa hari ini terasa ia sedang mengikuti lomba lari antar provinsi. Ia terus berlari sambil terus berharap belum ada guru yang masuk. Umji beruntung kali ini, kebisingan kelas masih sangat terdengar dari kejauhan tanda belum ada guru yang masuk.

"Kau dari mana saja? Tak biasanya kau terlambat," Tanya SinB teman sebangku Umji.

"Apa kau tau? Hari ini terasa sangat melelahkan," ucap Umji dengan nafas yang masih terengah engah.

"Memangnya ada apa?"

"Hhhh... aku harus berlari dari rumah menuju halte bus, dan harus berlari karena gerbang yang hampir saja di tutup, dan di tambah lagi harus berlari ke kelas kita yang letaknya di lantai tertinggi ini,"

"Memangnya sopirmu kemana?"

"Dia sedang sakit, sementara ayahku tak bisa mengantarku,"

SinB lalu mendekatkan wajahnya ke arah Umji, lalu mengendus sesuatu.

"Yak! Kau bau sekali," ucap SinB sambil menutup hidungnya

"Hah?" Umji juga ikut mengendus badanya "Yak! Apa kau bawa parfum?" SinB mengangguk lalu mengeluarkan parfum dari dalam tasnya.

Umji lalu mengambil parfum itu kemudian menyemprotkan ke tubuhnya. Tak lama kemudian, seorang guru masuk.

"Yewoon-ah tolong kancing bajumu!" Pinta sang guru dengan nada datar.

"Saya sedang bekeringat, akan terlalu panas jika saya mengancingnya sekarang,"

"Jika kau tak mengancingnya, maka silahkan keluar,"

Not a Bad Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang