Jungkook melangkahkan kakinya keluar halaman Umji yang sangat luas itu dengan perasaan kesal.
"Dia pikir dia siapa? Bisa-bisanya ia mengajakku bertarung,"
Jungkook masih merasa kesal karena sikap Sanha seakan akan merendahkannya.
"Kita lihat saja siapa yang bisa mendapatkan hati Umji," gumamnya.
Langkah Jungkook terhenti saat ayah Umji baru saja melewatinya saat ia baru akan melangkahkan kakinya keluar gerbang besar nan mewah itu. Jungkook memutar tubuhnya dan menatap punggung ayah Umji.
"Ahjussi!" Panggil Jungkook yang membuat langkah Gong Yoo terhenti.
Gong Yoo berbalik saat merasa namanya di panggil. Gong Yoo menatap Jungkook heran karena Jungkook tak kunjung berbicara.
"Mau ku bantu untuk berbaikan dengan putrimu?" Ucapan Jungkook itu justru semakin membuat Gong Yoo heran. "Aku tau kau kebingungan menghadapi putrimu,"
Gong Yoo melangkahkan kakinya mendekat ke arah Jungkook dan memposisikan dirinya tepat di hadapan pria bergigi kelinci itu.
"Kau tidak tau apapun tentang kehidupanku maupun kehidupan putriku. Jadi tak usah ikut campur!"
Jungkook tersenyum ia lalu menatap lekat mata pria paruh baya yang berada di hadapannya itu.
"Ahjussi, berhentilah membohongi dirimu! Aku yang bukan siapa-siapa saja bisa tau kalau kalian sedang berada dalam hubungan yang buruk," Jungkook memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya. "Namaku Jeon Jungkook. Kau bisa mencariku jika kau setuju dengan tawaranku,"
Gong Yoo diam tak menjawab ia malah meninggalkan pria bergigi kelinci itu.
"Auuhh... ayah dan anak sama saja,"
.
.
.Jungkook menghentikan aktifitasnya membersihkan meja bar saat ia merasakan ponselnya bergetar. Ia lalu tersenyum dengan penuh kemenangan saat melihat pesan yang terpampang pada layar ponselnya itu.
"Tadi siang dia meninggalkanku seakan akan tak memperdulikan aku, sekarang dia malah ingin bertemu denganku,"
Ia lalu mengetik beberapa kata dan mengirim pesan itu dengan bangga. Sekitar 15 menit kemudian, seorang pria paruh baya namun masih terlihat tampan dengan setelan jas hitam yang mewah terlihat memasuki bar tempat Jungkook berkerja.
Jungkook melambaikan tangannya untuk memberi kode. Tak butuh waktu lama pria itu sudah duduk di hadapan Jungkook.
"Kau kerja di sini? Apa tidak apa anak di bawah umur sepertimu bekerja di bar?"mendengar pertanyaan itu Jungkook hanya menutup matanya sambil menahan rasa kesal.
"Ya, saya bekerja disini dan saya terpaksa bekerja disini karena di sini bosnya menggaji dengan upah yang besar dan yang paling penting apakah kita disini untuk membicarakan hidupku?"
"Arasseo. Aku langsung ke intinya saja. Aku menerima tawaranmu jadi apa rencanamu?"
"Rencana? Aku tidak punya rencana apapun," jawab Jungkook dengan polos.
"Apa? Kau menawariku kesepakatan tapi kau tidak punya rencana? Kau membuang waktuku saja," baru saja Gong Yoo hendak melangkahkan kakinya, tangannya sudah di tahan oleh Jungkook.
"Ehey ahjussi jangan terburu-buru seperti itu. Aku hanya bercanda tentu saja aku punya rencana,"
Gong Yoo menatap Jungkook lalu kembali duduk
"Aku tidak tau kalau putriku bisa berteman dengan seseorang yang menyebalkan sepertimu,"
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl [End]
Ficção AdolescenteJUDULNYA DI GANTI YGY HEHE TAHAP REVISI PERHATIAN!!!!!!!! DILARANG MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT NYA KAYAK SAYA. BAYANGKAN SAJA UMJI SEPERTI YANG DI COVER OK? CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA, JADI KALAU ADA KESAMAAN DALAM UNSUR APA SAJA...