Pagi yang cerah di sambut dengan gembira oleh beberapa orang, namun tidak dengan Umji. Umji berusaha menggerakkan kakinya melangkah menuju kelasnya.
Sinbi menoleh saat merasakan ada seseorang yang duduk di sampingnya. Gadis yang tengah asyik minum itu tersedak oleh minumannya sendiri.
"Yak! Kau kenapa?" Tanya Sinbi setelah berhasil melegakan tenggorokannya.
"Aku? Aku kenapa?" Umji heran karena Sinbi menanyakan hal itu.
"Kau tidak lihat wajahmu?" Sinbi lalu mengambil cermin dari lacinya dan memberikannya kepada Umji.
"Aakkhhh!" Umji berteriak setelah melihat wajahnya, terutama area bawah matanya yang terlihat hitam.
"Kau tidak tidur semalaman?"
"Kau tidak tau saja apa yang di lakukan Vernon tak tau diri itu," Umji meneyentuh area bawah matanya yang menghitam itu lalu mendengus kesal.
"Memangnya apa yang dia lakukan?"
Umji lalu menceritakan apa yang di lakukan Vernon padanya saat jam tiga pagi tadi. Umji juga menceritakan bahwa ia tak bisa tidur setelah itu hingga menghasilkan mata panda yang sangat indah itu di matanya.
Bukannya kasihan, Sinbi malah tertawa dengan keras hingga ia terjatuh dari bangkunya.
"Bagus, tertawa saja. Kau tidak tau kalau aku hampir mati karena ulahnya," Umji lalu mengeluarkan sebuah tas kecil dari dalam tas Sinbi kemudian mengambil beberapa alat make up disana. " aku pinjam ini,"
Setelah memperbaiki wajah dan juga menata rambutnya. Umji mengembalikan alat make up kepada pemiliknya.
Belum beberapa saat Umji duduk dengan tenang, Umji kembali terusik dengan kedatangan mahluk bergigi kelinci yang tersenyum ke arahnya.
"Selamat pagi kacung!" Jungkook membungkukkan tubuhnya agar bisa sejajar dengan Umji. "Wah, kau berdandan untukku? Cantik sekali," Jungkook kembali tersenyum saat melihat Umji lagi lagi menahan nafasnya.
"Yak! Kau tidak tau bagaimana penampilannya saat datang tadi," Sinbi masih tertawa saat dirinya kembali mengingat cerita Umji. "Yak! Tapi kalian tidak tidur berdua kan setelah itu?" Tanya Sinbi yang sebenarnya hanya ingin bercanda.
Umji tersedak oleh ludahnya sendiri saat kalimat kotor keluar dari mulut kotor Sinbi.
"T-tidur berdua?" Tanya Jungkook namun matanya menatap Umji.
"Apa kau gila? Aku tidur dikamar dan dia tidur di kamar sebelahnya, dia memang sudah biasa tidur disitu," Umji berusaha meyakinkan Jungkook bahwa ia tidak tidur berdua dengan mahluk menyebalkan yang diberi wajah tampan oleh tuhan yang di beri nama Vernon itu.
"Kalian sudah terbiasa tinggal satu atap seperti itu?" Tanya Jungkook lagi.
"Kau tidak tau? Mereka kadang tertidur bersama di ruang tamu,. Dan pemandangan itu hampir setiap aku datang kerumah Umji aku dapatkan," sambung Sinbi yang membuat Umji terpaksa harus menginjak kaki gadis itu. "Yak! Kenapa kau menginjakku?" Tanua Sinbi yang kemudian meringis kesakitan.
Umji kembali menatap wajah Jungkook. Entah kenapa, ekspresi wajah pria itu berubah.
"Apa ini hanya perasaanku saja?" Gumam Umji dalam hati.Jungkook terlihat menangguk, namun setelah itu ia pergi tanpa mengucapkan apapun dan anpa ekspresi.
.
.
.Umji memasukan makan siangnya kedalam mulutnya untuk kesekian kalinya. Dan untuk kesekian kalinya ia merasa heran, pandangannya mencari seseorang namun tak berhasil menemukan orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl [End]
أدب المراهقينJUDULNYA DI GANTI YGY HEHE TAHAP REVISI PERHATIAN!!!!!!!! DILARANG MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT NYA KAYAK SAYA. BAYANGKAN SAJA UMJI SEPERTI YANG DI COVER OK? CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA, JADI KALAU ADA KESAMAAN DALAM UNSUR APA SAJA...