19

799 79 19
                                    

Malam itu bar begitu ramai dan sangat berisik, hingga jika seseorang ingin berbicara, ia harus menaikan volume suaranya agar terdengar oleh lawan berbicara.

Jungkook meletakkan nampan di atas meja setelah mengantar minuman kepada beberapa pelanggan. Setelah itu ia kembali ke dapur sambil menunggu panggilan tugasnya. Pria itu duduk dengan gerakan lesu dan terdengar beberapa kali membuang nafasnya secara kasar. Mengetahui ada yang tak beres dari rekan kerjanya itu, Teahyung akhirnya memutuskan untuk menghampiri pria kelinci itu.

"Ada apa denganmu? Kau terlihat sangat lesu, sama lesunya saat hari pertama sekolahmu dulu," tanya Taehyung, tapi tak ada jawaban. Jungkook malah terdengar lagi lagi membuang nafas. "Apa ini karena gadis konyol itu lagi?" Tanyanya lagi dan kali ini berhasil membuat Jungkook berbalik menatapnya.

Jungkook menatap pria yang sudah dianggapnya seperti saudara itu sebentar, lalu kembali mengalihkan pandangannya kedepan.

"Dari mana hyung tau?"

Taehyung tersenyum lalu menepuk pundak pria itu. "Aku ini sudah bersamamu lama sekali, kita sudah seperti saudara. Jadi jelas saja aku tau,"

Mendengar pernyataan Taehyung, membuat Jungkook berdecak lalu memutar bola matanya.

"Apa kali ini masalahnya sama?" Tanya Taehyung.

"Tidak hyung, kali ini sangat berbeda," ucap Jungkook sambil mengarahkan pandangannya ke arah Taehyung.

Taehyung sedikit mengangkat keningnya tanda ia sedang menunggu penjelasan selanjutnya dari Jungkook.

"Kalau dulu aku terlihat lesu karena aku lelah harus berhadapan dengan gadis konyol itu, kini malah sebaliknya" ucap Jungkook dengan nada yang mulai terdengar serius. "Sekarang gadis konyol itu tak ingin menemuiku, dia marah padaku ah, sepertinya bukan marah, dia terlihat seperti membenciku, menatapku saja dia tak mau," Jungkook lalu tersenyum pahit saat mengingat perlakuan Umji padanya tadi siang.

"Apa yang terjadi hingga dia membencimu?"

"Entahlah hyung, tapi yang jelas itu membuatku frustasi"

"Apa kau sudah mencoba meminta maaf padanya?" Tanya Taehyung.

"Sudah, aku bahkan berbicara panjang kali lebar kali tinggi hingga mulutku terasa kaku,"

Taehyung lalu tertawa mendengar penjelasan rekan kerja sekaligus saudaranya itu.

"Yak! Minta maaf harus di lakukan dengan tulus. Dan ketulusan itu bukan dari seberapa banyak kata maaf yang kau katakan atau seberapa panjang kata kata manis yang kau siapkan untuk meminta maaf," Taehyung menatap Jungkook yang terlihat bingung dengan ucapannya. "Ketulusan itu hanya bisa di rasakan dari sini" ucap Taehyung sambil menyentuh dada bidang Jungkook.

"Di dada?" Tanya Jungkook dengan nada polos.

Mendengar pertanyaan Jungkook, membuat Taehyung memejamkan matanya dan mengatupkan mulutnya.

"Jantung? Paru paru?" Tanya Jungkook lagi, "kalau begitu, lambung?"

Ingin rasanya Taehyung membuang mahluk ini keluar angkasa saat itu juga. Namun sayangnya, dia tidak punya cukup kekuatan untuk itu.

"Ya! Sejak kapan lambungmu pindah keatas eoh? Yang kumaksud hati, Hati," ucap Taehyung geram.

"Hati hati?"

"Aishh..." keluh Taehyung sambil mengangkat satu tanganhya hendak memukul mahluk tak berguna yang ada di sampingnya itu.

"Arasseo arasseo!" Ucap Jungkook yang membuat Taehyung menurunkan tangannya. "Tapi hyung, satu hal yang baru aku tau dari perkataanmu barusan,"

Not a Bad Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang