Sudah seminggu setelah pernikahan ayahnya, Umji semakin merasa lebih baik. Bukannya mau melupakan Ibunya, hanya saja Umji merasa bahwa Tuhan mengambil satu darinya, namun memberinya lebih banyak sebagai gantinya. Walaupun, semuanya tak dapat menggantikan posisi Ibunya, tapi mereka bisa membuat Umji tak merasa sendirian lagi.
Umji tersenyum mantap, setelah puas dengan penampilannya. Kemeja putih lengan panjang dengan celana jeans serta rambutnya yang di urai, tak lupa dengan polesan make up yang tipis membuatnya semakin terlihat mempesona. Gadis itu kemudian melangkahkan kakinya setelah mengambil sling bag miliknya yang berwarna putih.
Ia menuruni tangga dengan langkah ringan serta suasana hati yang baik. Namun semua itu sirna kala melihat seorang pria yang kali ini bukan hanya satu, tapi dua orang pria serta satu orang gadis sedang asyik menonton yang di temani makanan ringan yang sudah Umji pastikan itu berasal dari kamarnya serta buah-buahan yang entah siapa yang menyiapkannya.
"Eodiga?" Tanya Vernon.
(Kau mau kemana?)Baru saja Umji berniat untuk mengabaikan mereka, Vernon justru malah bertanya yang membuat ia terpaksa menghentikan langkahnya.
"Jungkook tiba-tiba menghubungiku dan menyuruhku untuk menemuinya,"
"Dimana?" timpal Sanha.
"Taman,"
"Ah... kau akan pergi kencan ternyata," sahut SinB
"Jangan salah paham,"
"Kami tak salah paham. Coba kau pikir saja! Seorang pria tiba-tiba menelpon," ucap SinB sambil memasukkan semangka kedalam mulutnya.
"Mengajak bertemu di hari libur," sahut Sanha sambil merebut makanan ringan dari Vernon.
"Di sebuah taman," lanjut Vernon sambil merebut kembali makanan ringan yang ada di tangan Sanha.
"Apa lagi namanya kalau bukan kencan?" Ucap mereka kompak sambil menatap Umji.
Tak ingin dirinya di ledek lebih lama, Umji akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka.
"Hati-hati dijalan!" Teriak SinB
"Jangan berciuman!" Teriak Sanha
"Jika sudah terlalu jauh jangan lupa pake pengaman!" Teriak Vernon yang membuat SinB dan Sanha kompak menatapnya.
"Apa yang kau pikirkan hah?" Tanya SinB sambil memukul Vernon dengan bantal.
"Kau masih kecil tapi pikiranmu sudah terlalu jauh," ucap Sanha sambil mengikuti perlakuan SinB.
"Otakmu sudah terlalu kotor," sahut SinB.
"Oleh karena itu mari kita bersihkan!" Sanha dan SinB terus menghujani Vernon dengan pukulan mereka hingga membuat pria itu meringis.
.
.
.Jungkook melambaikan tangannya saat melihat Umji. Gadis itu sedikit berlari kearah Jungkook yang membuat rambutnya tergerai tertiup angin sehingga membuat semua orang, tak hanya pria bahkan wanita yang berada di taman ikut menatap Umji.
"Apa kau sudah menunggu lama?" Tanya Umji sembari memperbaiki rambutnya.
"T-tidak! Aku baru saja sampai,"
Umji mengangguk lalu duduk di samping Jungkook.
"Ada apa tiba-tiba mengajak bertemu?" Tanya Umji dengan nada senormal mungkin. Dalam hati Umji berdoa semoga saja ia tak menampakkan bahwa ia sedang gugup kali ini.
"Eoh? Ehhmm..." Jungkook menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan, kali ini ia sangat bingung entah dari mana ia akan memulai. "Aku lihat hubunganmu dengan ayahmu sudah membaik,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl [End]
Fiksi RemajaJUDULNYA DI GANTI YGY HEHE TAHAP REVISI PERHATIAN!!!!!!!! DILARANG MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT NYA KAYAK SAYA. BAYANGKAN SAJA UMJI SEPERTI YANG DI COVER OK? CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA, JADI KALAU ADA KESAMAAN DALAM UNSUR APA SAJA...