Sinar matahari begitu terik hingga para murid yang sedang berolahraga merasa kepanasan. Keringat bercucuran bagi murid yang memang sedari tadi tengah berolahraga. Namun hal itu tak menyurutkan semangat mereka.
Kini kelas Umji yang mendapat giliran berolahraga. Setelah sedikit pemanasan, mereka di beri kebebasan untuk memainkan apa saja sesuai kemauan. Akhirnya mereka sepakat para siswa memainkan sepak bola dan para siswi memainkan bola beracun.
Semua siswa bermain dengan ceria. Dan kini giliran Tzuyu yang berada di tengah untuk mengindari bola yang datang kepadanya. Beberapa kali ia terlihat lihai menghindari bola-bola itu. Kini giliran Umji untuk berusaha mengenai target sebagaimana permainan. Namun ketika Umji melemparkannya pada gadis itu, Tzuyu tiba-tiba terhempas jauh seakan akan Umji mengenainya dengan keras.
Permainanpun seketika terhenti. Semua murid berlarian menghampiri Tzuyu untuk memastikan keadaan gadis itu. Tak terkecuali Jungkook. Ia berlari menghampiri gadis itu.
"Neon gwaencanha?" Tanya Jungkook.
(Apa kau baik baik saja?)"Lenganku sakit sekali," ucap Tzuyu meringis.
Jungkook lalu membantu Tzuyu berdiri kemudian menatap Umji. Tak hanya Jungkook, semua murid menatap Umji.
"Mwoya? Apa kalian sedang menuduhku?" Tanya Umji tak percaya.
"Umji-ya!" Gumam SinB.
"Wae? Kau juga tidak percaya padaku? Yak! Aku sama sekali tak melempar bolanya dengan keras. Ada apa dengan kalian hah?" Ucap Umji kesal.
(Kenapa)"Ani. Geuronggeo aniya," ucap SinB berusaha menenangkan Umji
(Tidak. Bukan begitu,)"Geurom mwo?" Teriak Umji.
(Lalu apa?)"Jika memang kau tidak melakukannya, kenapa kau marah seperti itu? Apa kau takut kebenaran akan terungkap?" Ucap Siswi lain.
Umji lalu melangkah mendekati siswi itu.
"Bagaimana aku tidak marah jika kalian menatapku seperti itu? Tanpa bertanya akupun sudah tau jika kalian sedang mencurigai ku sebagai orang yang telah menyakitinya," ucap Umji sedikit menurunkan nadanya namun tetap terdengar kesal.
"Semua orang tau tabiatmu yang selalu berbuat kasar," kali ini siswa lain yang ikut angkat suara.
"Yak! Jaga bicaramu!" Ucap Umji sambil menatap tajam pria itu.
Semua orang lalu diam namun masih menatap Umji.
"Hah. Aku benar benar tak percaya ini," ucap Umji lalu beranjak pergi.
"Umji-ya" teriak SinB sambil mengikuti arah perginya Umji.
.
.
.SinB terus menatap Umji yang masih terus melahap makanannya. SinB merasa seperti orang bodoh yang berbicara sendiri diantara banyaknya orang yang makan di kantin.
"Umji-ya! Mianhae hmm?" Ucap SinB berusaha memohon pada Umji.
Umji hanya menatap SinB sebentar lalu kembali melanjutkan makanannya.
"Umji-ya! Ireokhae hajima!" Rengek SinB
(Jangan seperti ini!)Tak lama Umji meletakkan sumpitnya. Hal itu membuat SinB tersenyum lebar sesaat sebelum Umji berdiri.
"YAAKKK!!" teriak SinB.
Melihat tingkah laku SinB, Umji akhirnya duduk kembali.
"Ada perlu apa dengan saya?" Umji bertanya dengan sopan hingga membuat SinB mengerutkan keningnya.
"Kenapa kau begitu formal?"
"Ah, kita tak seakrab itu hingga saya harus berbicara informal pada anda," ucap Umji sambil memperlihatkan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl [End]
Teen FictionJUDULNYA DI GANTI YGY HEHE TAHAP REVISI PERHATIAN!!!!!!!! DILARANG MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT NYA KAYAK SAYA. BAYANGKAN SAJA UMJI SEPERTI YANG DI COVER OK? CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA, JADI KALAU ADA KESAMAAN DALAM UNSUR APA SAJA...