Jungkook menghentikan langkahnya setelah beberapa langkah meninggalkan Tzuyu yang masih terdiam dengan ekspresi terkejut.
Ia kembali memikirkan kata-kata terakhir yang ia lontarkan kepada Tzuyu.
"Cinta? Apa benar aku mencintainya?" Pertanyaan-pertanyaan itu ia lontarkan untuk dirinya sendiri. Ia mengerutkan keningnya untuk mencari jawaban pertanyaan-pertanyaannya itu. "Jika aku ingin mengetahui jawabannya, maka aku harus mencari tau," Jungkook tersenyum simpul kemudian kembali melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu.
.
.
.Jungkook mendengus untuk kesekian kalinya. Sudah sekitar 20 menit ia berdiri di gerbang sekolah, namun orang yang ia cari belum juga melewati gerbang itu. Sekali lagi ia melirik ke arah halaman sekolah hanya untuk mencari orang yang ia cari, namun lagi-lagi ia tak menemukannya di sana.
"Kelas sudah dari tadi bubar, tapi kenapa dia belum keluar juga?" Gumam Jungkook namun matanya masih mencari targetnya.
Pria itu tersenyum lalu bersandar pada dinding sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya saat melihat orang yang ia cari akhirnya muncul.
"Yak! Kacung!" Jungkook berteriak saat Umji melewatinya.
Mendengar panggilan itu, sontak membuat langkahnya terhenti. Ia memejamkan kedua matanya lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Gadis itu lalu menoleh ke arah sumber suara dan mendapati pria yang sangat ingin ia hindari. Pria itu tengah memandangnya sambil memegang sebuah ponsel sembari memperlihatkan gigi kelincinya.
Dimata Umji, perilaku dan tatapan Jungkook itu terlihat seperti mengatakan "kemarilah atau akan kusebarkan foto kita!" Atau "kau lihat ponsel ini? Di dalam ponsel ini terdapat hal yang menyenangkan".
Padahal Umji sengaja keluar lebih lama dari dalam kelas dengan harapan agar ia tidak bertemu dengan manusia itu. Umji melangkahkan kakinya yang terasa sangat berat dan mengarahkannya ke arah pria yang sudah menunggunya itu.
"Ada apa?" Tanya Umji ketus saat sudah berhadapan dengan Jungkook.
"Tidak ada apa-apa" jawab Jungkook dengan santainya.
Jawaban Jungkook itu tentu membuat Umji kesal. Jika saja menyeret dan membuang orang ke laut tidak melanggar hukum, tentu ia akan melakukannya pada pria bergigi kelinci itu dari dulu.
"Lalu kenapa memanggilku? Jika kau tidak punya hal yang penting untuk di bicarakan padaku, sebaiknya jangan memanggil ku," kesal Umji.
"Kau kan kacungku, jadi kau harus datang padaku jika aku memanggilmu," Jungkook menatap Umji sembari menyeringai yang membuat Umji semakin kesal.
"Aku tak ingat pernah menyetujui untuk menjadi kacungmu jadi jangan ganggu aku!" Pintanya dengan nada yang sedikit kasar.
"Ah... kau tak ingat? Baiklah akan ku buat kau menyetujuinya sekarang juga," Jungkook lalu mengarahkan ponselnya ke arah Umji dan memperlihatkan foto laknat mereka.
Umji berusaha mempertahankan wajahnya agar tidak terkejut saat melihat foto yang ada dalam ponsel milik manusia laknat itu.
"Wah... yak! Apa kau mengeditnya sendiri? Kau hebat sekali,"Reaksi Umji itu tentu membuat Jungkook heran. Ia menatap gadis itu dengan mengerutkan keningnya.
"Kau... tidak terbentur di suatu tempat kan?" Tanya Jungkook sambil memegang kedua pipi Umji.
Jantung Umji hampir berhenti berdetak saat kedua tangan Jungkook menyentuh pipinya. Ia merasakan hawa panas di wajahnya yang bisa ia pastikan bahwa ia sedang menampakkan wajah merahnya pada Jungkook
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl [End]
Teen FictionJUDULNYA DI GANTI YGY HEHE TAHAP REVISI PERHATIAN!!!!!!!! DILARANG MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT NYA KAYAK SAYA. BAYANGKAN SAJA UMJI SEPERTI YANG DI COVER OK? CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA, JADI KALAU ADA KESAMAAN DALAM UNSUR APA SAJA...