Umji segera terbangun saat mencium bau yang sangat sedap. Tanpa sadar, ia melangkah ke arah dapur mengikuti dari mana bau itu datang.
"Kenapa eomma memasak makanan sebanyak ini?" Tanya Umji sambil menarik kursi dan mendudukan dirinya.
Umji tersenyum girang saat melihat begitu banyak makanan kesukaannya di buat oleh Ibunya. Dan tanpa di minta, Umji segera melancarkan aksinya dengan melahap makanan yang ada di depannya. Terutama kimchi buatan Ibunya.
"Saenghil cukhae!!" Ucap Ibunya sambil mengecup kening putrinya.
"Eomma ingat?" Tanya Umji.
"Tentu saja. Kalau tidak, kenapa eomma masak sebanyak ini?"
"Ini semua untukku?" Tanya Umji sambil tersenyum.
Ibu Umji mengangguk hingga membuat Umji kembali tersenyum bahagia.
"Gomawo eomma!!" Ucap Umji sambil memeluk Ibunya dengan penuh kasih sayang.
"Cepatlah makan! Lalu bergegas lah mandi!! Kau akan terlambat nanti,"
"Boleh ku bawa untuk bekalku?" Tanya Umji kegirangan.
"Kau rak malu membawa bekal?"
"Untuk apa malu jika aku membawa makanan ter enak di dunia?"
Ibu Umji tersenyum mendengar perkataan Umji barusan. Ibu Umji lalu mengangguk mengiyakan permintaan Umji.
Umji lagi lagi tersenyum kegirangan melihat persetujuan ibunya itu.
"Ah, kau harus pulang cepat hari ini. Karena eomma akan mempersiapkan kejutan untukmu,"
"Arasseo eomma," ucap Umji sambil meletakkan tangan kanannya di keningnya memberi hormat atas permintaan ibunya.
Ibu Umji kembali tersenyum saat melihat putrinya begitu bahagia.
.
.
.Saat mendengar bel istirahat, semua murid bergegas ke kantin. Namun tidak dengan Umji.
"Yak! Kau tak kekantin?" Tanya Sinbi.
Namun bukannya menjawab, Umji malah mengeluarkan kotak makanan berukuran cukup besar dari dalam tas yang ia bawa.
"Yak! Apa kau sedang berpesta? Kenapa banyak sekali?" Ucap Sinbi yang tak bisa menutup mulutnya.
"Kau mau makan bersamaku?" Tanya Umji.
"Baiklah jika kau memaksa," ucap Sinbi lalu mengambil posisi yang tepat agar bisa menyantap makanan dengan nyaman.
"Yak! Kau tak ingin mengucapkan sesuatu padaku?" Tanya Umji di sela sela makannya.
Sinbi mengerutkan dahinya mencoba berpikir apa yang harus ia katakan.
Melihat reaksi Sinbi, Umji malah memutar bola matanya lalu menarik kotak makanannya menjauh dari Sinbi.
"Yak! Apa yang kau lakukan?" Tanya Sinbi tak terima makanan itu di tarik menjauh darinya.
"Jawab dulu pertanyaanku! Ini hari apa?"
"Hari selasa,"
"Ini bulan apa?"
"Agustus..."
"Apa ada yang spesial di bulan agustus?"
"Tentu saja, agustus adalah hari ulang tahun- yak! Mianhae..."
Melihat reaksi Sinbi, lagi lagi membuat Umji memutar bola matanya.
Sinbi lalu berdiri dan menghadapkan dirinya pada Umji kemudian ia mulai bernyanyi.
"Saenghil cukha hamnida... Saenghil cukha hamnida... saranghago kim yewonn...Saenghil cukha hamnida... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl [End]
Teen FictionJUDULNYA DI GANTI YGY HEHE TAHAP REVISI PERHATIAN!!!!!!!! DILARANG MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT NYA KAYAK SAYA. BAYANGKAN SAJA UMJI SEPERTI YANG DI COVER OK? CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA, JADI KALAU ADA KESAMAAN DALAM UNSUR APA SAJA...