06

775 86 12
                                    

Pagi itu kebisingan memenuhi ruang kelas Umji. Walau setiap hari memang berisik, kebisingan kali ini berbeda karena Umji tak terlibat di dalamnya.

SinB tiba-tiba berlari kedalam kelas dan kemudian duduk di bangkunya yang terletak tepat di samping Umji.

"Hah... aku pikir kau berkelahi lagi," ucap SinB lega sambil meletakkan tasnya di meja.

Mendengar ucapan SinB, Umji hanya memutar bola matanya.

Tak lama seorang guru masuk.

"Ada kebisingan apa ini?" Tanya sang guru namun tak ada yang menghiraukan.

Para murid tetap saling adu mulut.

"YAAAKK!!! KALIAN TIDAK DENGAR?" teriak Umji yang membuat semua murid diam. "Berhentilah!! Kalau kalian tetap  ingin berkelahi, maka keluarlah dari tempat ini. Berisik!!" Lanjut Umji sambil menatap dua siswi yang terlibat adu mulut tadi.

"Terima kasih Yewoon-ah," ucap sang guru.

"Ne ssaem,"

"Jadi kali ini kalian kedatangan murid baru. Hei murid masuklah dan perkenalkan dirimu,"

Seorang gadis bertubuh tinggi pun masuk kedalam kelas.

"Annyeonghaseyo!! Tzuyu imnida!! Mohon bantuannya,"

"NEE!" Para murid menjawab dengan serentak.

"Yak! Bukankah itu gadis gila yang kita temui kemaren?" Tanya Sinbi.

"Sepertinya iya,"

"Yak! Kenapa dia pindah kesini?"

"Sudahlah! Tak usah pikirkan dia,"

Tzuyu lalu duduk di tempat yang
Disuruh oleh sang guru.

.
.
.

Bel berbunyi tanda siswa bisa berhenti belajar sejenak. Semua murid berbondong bondong pergi ke kantin untuk memenuhi salah satu kebutuhan mereka, tak terkecuali Umji dan SinB.

Mereka berjalan sambil memegang jatah makanannya sembari mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk.

Melihat Umji berdiri di depan mereka, dua siswi akhirnya berdiri dan hendak beranjak pergi.

"Kalian mau kemana?" Tanya SinB.

"Kalian ingin makan disini kan? Jadi lebih baik kami pergi lebih dulu," ucap salah satu siswi berambut pirang.

"Kami tidak sedang merampas tempat duduk kalian, kami sedang mencari tempat yang kosong. Jadi duduklah dan lanjutkan makan kalian," ucap Umji.

"Kau... serius?" Tanya mereka ragu-ragu. Tak hanya gadis itu yang terkejut saat ini kantin terdengar senyap seketika, semua orang berhenti dari aktivitas makannya dan menatap Umji dengan tatapan tak percaya.

"Maafkan aku jika bertindak kejam pada kalian. Sekarang aku akan sadar apa yang aku lakukan selama ini," ucap Umji.

Mendengar kata maaf keluar dari mulut Umji, semua orang menatap umji dengan tatapan... entahlah, kagum? Tak percaya? Ataupun terkejut.

"K-kenapa kalian menatapku seperti itu?"

"Yak! Apa kau serius dengan perkataanmu?" Tanya SinB tak percaya.

"Iya. Memangnya kenapa?"

"DAEBAKK!!" pekik Sinbi sambil memberi setelah meletakkan nampan makanan nya di atas meja untuk memberikan Umji tepuk tangan.

"Tapi tetap saja, aku tak akan diam jika kalian berani mencari masalah denganku," ucap Umji lagi sambil menatap semua orang.

Perkataan Umji barusan seperti cambuk bagi semua murid hingga akhirnya membuat semua orang lebih memilih melanjutkan makannya.

Not a Bad Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang