Setelah berada cukup lama di rooftop, Umji memutuskan untuk ke kantin karena memang sudah waktunya istirahat. Umji menghampiri SinB yang sedang mengambil jatah makan siangnya. Sambil mengimbangi langkah SinB, Umji juga ikut mengambil jatah makan siangnya.
"Yak! Kau dari mana saja?" Tanya SinB.
"Rooftop," jawabnya singkat.
"Sendirian?" Umji menggeleng. "Lalu?"
"Sanha," SinB mengangguk paham mengiyakan jawaban Umji.
"Penuh sekali, apa tidak ada tempat untuk kita?" Gumam SinB.
"Ada,"
"Dimana?"
"Disana!" Sambil menunjuk kerumunan gadis di sana.
"Kau yakin? Di sana ada banyak gadis,"
"Mereka akan segera pergi, tak percaya? Kita lihat saja!" Ucap Umji sambil berjalan menuju sekerumunan gadis disana.
Langkah Umji terhenti tepat di samping meja mereka, Umji menatap tanpa mengatakan apapun kemudian gadis gadis itu pergi meninggalkan dan mengosongkan meja tersebut. SinB hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat apa yang di lakukan Umji. Ia lalu menghampiri gadis itu dan duduk tepat disampingnya.
"Mau sampai kau menggunakan otot untuk mendapatkan apa yang kau mau?" Ucap SinB sembari mendudukan bokongnya di kursi.
"Memangnya tadi aku pakai otot? Aku hanya berdiri di samping mereka, entah kenapa mereka pergi begitu saja," Umji memasukan suapan pertama dan melahap makanannya.
"Itu karena mereka tau apa yang akan terjadi jika mereka tak segera berdiri,"
"Memangnya apa yang akan terjadi?" Tanya Umji pura pura tak tau.
SinB menatap umji dan menghela nafasnya.
"Kau akan melempari nampan makanan mereka atau kau akan membalikan meja,"
"Memangnya aku pernah melakukan itu?" Umji masih terus menyantap makanannya.
Lagi lagi SinB menatap Umji tak percaya. "Kau selalu melakukan itu nona," ucap sinbi dengan nada kesal.
"Yang benar saja,"
SinB hanya bisa memutar bola matanya. Kemudian mulai menyantap makanannya.
"Yak! Apa benar jatuh cinta itu hanya butuh waktu 5 detik?" Tanya umji di sela sela makannya .
"Kau mengutip kalimat dari novel mana hah?" Tanya SinB sambil tertawa.
"Memangnya apa yang salah dengan kalimat itu?" Tanya Umji lagi berhenti menyantap makanannya.
SinB menatap Umji kemudian menarik kedua bahu umji agar bisa berhadapan dengannya. "Katakan padaku! Apa kau sedang jatuh cinta?" Tanya SinB sambil menatap mata manik mata inda milik gadis itu.
"Hm... aku juga tak begitu yakin, tapi sepertinya iya," SinB sontak terkejut dengan perkataan Umji barusan.
"Siapa orang itu?"
"Aku tak tau, aku hanya bertemu dengannya di bus tadi pagi,"
"Kau baru bertemu dengannya hari ini?" Tanyanya dan di jawab anggukan oleh Umji. "Kau yakin? Kau bahkan tak mengenalnya, Bagaimana bisa kau jatuh cinta dengannya?"
"Mana aku tau, aku juga belum yakin dengan perasaanku. Kami hanya bertatapan beberapa detik tapi aku terus berpikir tentangnya," jelas umji.
SinB lalu melepaskan pundak umji dan membiarkan ia berpikir. "Ah, aku pusing," ucap SinB sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl [End]
Teen FictionJUDULNYA DI GANTI YGY HEHE TAHAP REVISI PERHATIAN!!!!!!!! DILARANG MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT NYA KAYAK SAYA. BAYANGKAN SAJA UMJI SEPERTI YANG DI COVER OK? CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA, JADI KALAU ADA KESAMAAN DALAM UNSUR APA SAJA...