"Yak! Apa yang sedang terjadi antara kau dan Jungkook?" Pertanyaan yang sedari tadi terngiang-ngiang di kepala Sinbi, akhirnya terlontarkan saat mereka dalan perjalanan dari kantin menuju kelas.
"Apa maksudmu? Aku tak mengerti," Umji berusaha mencari-cari alasan.
"Kau tau, kalian sungguh mencurigakan," Sinbi menatap gadis itu dengan tatapan tajam.
Melihat perilaku Sinbi, Umji hanya tertawa kecil dan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Hei kacung! Kenapa pergi begitu saja setelah makan hah?" Jungkook tiba-tiba mengalungkan tangan kanannya ke leher Umji yang membuat gadis itu tersedak oleh ludah nya sendiri.
"Yak! Lepaskan!" Pekik Umji setelah terbatuk-batuk akibat ulah pria bergigi kelinci itu.
Bukannya mengindahkan permintaan Umji, Jungkook malah semakin mempererat lingkaran tangannya di leher Umji. Melihat sahabatnya hampir kehabisan nafas, Sinbi segera memukul kepala pria itu dengan pukulan bertubi-tubi hingga pria itu mau melepaskan tangannya dengan terpaksa.
"Yak! Apa yang kau lakukan hah? Se-enaknya saja melingkarkan tangan kotormu di leher suci Umji," teriak Sinbi yang tentu di tujukan kepada pria bergigi kelinci itu.
"Memangnya kenapa?" Jungkook ikut meninggikan suaranya tak mau kalah dengan Sinbi.
"Kenapa? Kau tanya kenapa? Kau ini benar-benar tak-" ucapan Sinbi tiba-tiba terhenti saat Sanha menghampiri mereka.
"Umji-ya! Aku ingin bicara denganmu sebentar," Sanha tiba-tiba menarik tangan Umji yang membuat gadis itu tersentak.
"Kau mau bawa Umji kemana?" Tangan Jungkook dengan cepat menahan sebelum Umji melagkahkan kakinya.
Sanha menatap Jungkook dengan tatapan datar, yang bisa Umji lihat ada tatapan tak suka disana. Gadis itu mencoba membaca situasi dengan menatap kedua mata dua pria itu. Namun tak ada yang bisa ia dapat selain tatapan yang tidak bersahabat. Entah karena apa ia sungguh tak tau.
"Bukan urusanmu!" Sanha lalu kembali menarik Umji namun lagi-lagi Jungkook berhasil menahannya.
"Tentu saja urusanku. Dia ini kacungku," Jungkook lalu melepaskan tangan Umji dari genggaman orang itu secara paksa.
Sanha tiba-tiba menarik kerah baju Jungkook lalu menghujami pria itu dengan tatapan tajam.
"Kau bilang dia apa? Kacung? Belum cukup kau menuduhnya? Sekarang kau memperlakukan dia sebagai kacung?" Sanha semakin mempererat cengkramannya pada Jungkook. "Kau pikir kau siapa berhak memperlakukannya seperti itu?"
Jungkook tersenyum saat Sanha menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti itu kepadanya. "Kalau begitu apa kau pikir kau berhak melarangku? Kau juga bukan siapa-siapa Umji," Jungkook melepaskan cengkraman Sanha dengan satu hentakan.
"Sanha-ya! Tak usah di teruskan!" Umji berusaha menengahi sebelum peristiwa ini menjadi semakin rumit. Ia takut jika mereka akan terlibat saling tonjok hanya karena memperebutkan diriya, walaupun ia sendiri sedikit merasa senang. "Tadi kau ingin bicara denganku kan? Kalau begitu ayo!" Umji menarik tangan Sanha menjauh dari Jungkook. Ia bisa melihat tatapan tak percaya dari mata indah pria itu.
"Umji-ya!" Panggil Jungkook saat Umji melangkahkan kakinya.
Umji mengentikan langkahnya saat mendengar namanya di panggil, ia lalu menatap Jungkook sambil menunggu apa yang akan di katakan pria itu. Sekian detik Jungkook tak mengatakan apapun membuat Umji kembali melangkahkan kakinya.
Ingin rasanya pria bergigi kelinci itu memanggil Umji, namun entah mengapa lidahnya kelu tak tau harus berkata apa. Sampai tiba-tiba seseorang menarik lengannya. Pria itu menoleh untuk melihat siapa yang menarik tangannya. Melihat orang itu, Jungkook segera memasang wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Bad Girl [End]
Teen FictionJUDULNYA DI GANTI YGY HEHE TAHAP REVISI PERHATIAN!!!!!!!! DILARANG MEMBAYANGKAN UMJI YANG ASLINYA IMUT NYA KAYAK SAYA. BAYANGKAN SAJA UMJI SEPERTI YANG DI COVER OK? CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA, JADI KALAU ADA KESAMAAN DALAM UNSUR APA SAJA...