04

960 103 1
                                    

Jungkook terus melangkahkan kakinya sambil terus melihat ke belakang. Entah sudah berapa kali ia menoleh kebelakang, namun orang itu tak kunjung berhenti mengikutinya.

"Bisakah kau berhenti mengikuti ku? Aku tau kau menyukaiku, tapi kau tak perlu berlebihan seperti ini," ucapnya dengan nada kesal sambil membalikan tubuhnya kearah Umji.

Umji menghentikan langkahnya lalu menatap Jungkook yang terlihat kesal. Umji menoleh ke arah kiri dan kanan untuk memastikan tak ada orang lain yang di maksud oleh pria itu.

"Kau... bicara denganku?" Tanya Umji sambil menunjuk dirinya sendiri.

Jungkook menepuk jidatnya geram melihat tingkah laku aneh Umji itu.
"Kau pikir aku bicara dengan siapa? Hantu? Hah.... yang benar saja,"

"Mana aku tau, siapa tau kau itu anak india,"

"India?"

"Anak yang bisa melihat hantu, india kan?"

"Indigo maksudmu?"

"Nah, itu maksudnya,"

"Terserah kau saja, tapi bisakah kau berhenti mengikuti ku?" Ucap Jungkook geram.

"Aku tidak sedang mengikuti mu. Aku sedang dalam perjalanan pulang sekarang, jadi jangan terlalu percaya diri kalau aku mengikuti mu,"

Mendengar pernyataan Umji, Jungkook hanya memutar bola matanya.
"Terserah kau saja," ucap Jungkook kembali melanjutkan langkahnya.

"Ckk..." Umji hanya bisa berdecak kesal melihat tingkah Jungkook sambil mengimbangi jalannya dengan pria itu.

Selama perjalanan, hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar di sunyi nya malam. Tak ada yang memulai pembicaraan.

"Apa yang di lakukan gadis sepertimu di luar sampai larut malam seperti ini?" Tanya Jungkook memecahkan keheningan.

"Bukan urusanmu," ucap Umji datar.

Jungkook sedikit meringis kala mendengar nada yang begitu datar keluar dari mulut Umji. Rasanya aneh jika gadis itu bersikap terlalu dingin. Yah, walaupun Jungkook baru mengenal gadis aneh ini, tapi ia seperti sudah hafal dengan sikap Umji. Karena biasanya seorang gadis akan selalu bersikap manis di depan pria yang ia sukai.

"Kau tidak bekerja sebagai wanita bayaran kan?" Tanya Jungkook yang membuat langkah Umji terhenti sehingga langkah kaki Jungkook juga ikut terhenti.

"Apa mulutmu sudah pernah di cium menggunakan sepatu?" Ucap Umji yang kemudian kembali melanjutkan jalannya.

Lagi lagi Jungkook bergidik ngeri mendengar kalimat yang keluar dari mulut Umji. Ia lalu kembali mengimbangi langkahnya.

"Lalu apa yang kau lakukan sampai larut malam seperti ini?" Jungkook masih tak bisa mengusir rasa penasarannya.

"Sudah ku bilang bukan urusanmu," ucap Umji sambil membalikan tubuhnya kearah Jungkook.

"Jelas ini urusanku, kau sudah mengetahui rahasiaku sebagai pekerja paruh waktu di bar itu, bisa saja kau mengancam ku dengan rahasiaku ini. Jadi aku harus tau apa alasanmu agar aku bisa mengancam-"

"Aku mengikuti ayahku yang sedang selingkuh," Ucap Umji masih dengan nada yang datar.

Seketika mulut Jungkook kaku dengan pernyataan Umji. Pantas saja gadis itu bersikap datar padanya. Ternyata ada hal yang terus mengganjal di hatinya hingga ia bersikap sedingin itu.

"Sudah paham?" Lagi lagi dengan nada yang sama.

Umji kemudian kembali melanjutkan langkahnya mendahului Jungkook. Langkahnya kembali terhenti kala merasakan sebuah benda menyelimuti tubuhnya.

Not a Bad Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang