32

395 53 15
                                    

Umji membanting buku yang sedari ia baca dengan kasar. Gadis itu mendengus, ia lalu menatap kesal pria yang sedari tadi menatapnya sambil duduk di depan mejanya.

"Apa yang kau lakukan disini? Pergi sana!" Usir Umji namun Jungkook sama sekali tak mempedulikannya.

Umji terperangah sambil menatap heran pria bergigi kelinci itu. Gadis itu tak mengerti kenapa Jungkook terus menatapnya sambil senyum-senyum seperti itu.

"Kau lupa?" Tanya pria itu tiba-tiba

Umji mengerutkan keningnya tanda ia semakin tak mengerti.

"Kau sudah berbaikan dengan ayah mu kan?" Tanya pria itu lagi.

"Dari mana kau tau?"

Jungkook tersenyum, ia lalu berdiri dan kembali tersenyum pada Umji.

"Persiapkan dirimu! Setelah pulang sekolah kita akan pergi," ucapnya sebelum ia kembali kebangkunya.

Umji memiringkan kepalanya, mulutnya seperti akan mengatakan sesuatu tapi entah kenapa kalimatnya tak sampai keluar.

.
.
.

Sepulang sekolah, Umji mengemas barangnya dan bersiap untuk pulang. Saat melewati gerbang sekolah, ia melihat Jungkook tengah berdiri di sana sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya. Umji mengedipkan matanya sambil memiringkan kepalanya. Tanpa ingin membuatnya pusing memikirkan keanehan pria itu, Umji berjalan begitu saja melewati Jungkook yang masih tersenyum lebar kepadanya.

Senyum Jungkook seakan sirna saat Umji berlalu begitu saja. Pria itu berlari kecil mengejar Umji yang meninggalkannya itu.

"Kau mau kemana? Kita kan akan pergi?" Jungkook menarik tangan gadis itu yang membuat langkah Umji terhenti.

"Kita? Aku tak merasa punya janji untuk pergi bersamamu,"

"Kau lupa? Kita kan ada kencan hari ini,"

Mata Umji hampir saja keluar dari tempatnya saat mendengar perkataan pria itu.

"K-kencan?" Tanyanya untuk memastikan ia tidak salah dengar.

"Iya. Aku kan bilang padamu, jika kau berbaikan dengan ayahmu maka kita akan berkencan dan kau bilang kau sudah berbaikan dengan ayahmu jadi kita akan berkencan,"

Umji memutar memori otaknya kemudian mengingat perkataan pria itu. Bolehkah ia katakan ia senang jika akan berkencan? Tapi disisi lain dia.... malu.

"Jadi bagimana?" Tanya pria itu namun Umji hanya diam dan memalingkan wajahnya. "Aku anggap itu iya,"

Tanpa menunggu jawaban, Jungkook menarik Umji menaiki bis. Mereka duduk di kursi paling belakang dengan menempatkan Umji di disisi jendela.

Jangan tanya bagaimana kabar jantung Umji kali ini. Jantungnya berdetak kencang, saat ini Jungkook masih menggenggam erat tangannya. Umji juga bisa mencium parfum yang pria itu pakai. Umji memalingkan wajahnya kearah jendela agar Jungkook tak melihat wajahnya yang ia yakin sudah seperti kepiting rebus.

Mereka turun dari bis dan berjalan menuju taman di pinggir sungai Han. Sampai saat ini Jungkook tak melepaskan genggamannya. Ia terus tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Umji terus memandangi wajah pria itu, sesekali ia mengulum senyumnya sambil menundukkan kepalanya agar tak terlihat.

Jungkook menarik Umji duduk di bangku panjang yang berada di bawah pohon yang cukup besar hingga sedikit menghalangi sinar matahari senja itu.

"Tunggu disini sebentar!" Pinta Jungkook lalu pergi meninggalkan Umji, namun tak sampai sepuluh menit ia kembali dengan dua ice cream di tangannya.

Not a Bad Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang