34. Belajar Make-up

22K 1.9K 225
                                    

Sejak Laurin bekerja untuk Rega, dia sekarang tinggal bersama Mbak Dinda karena dia tidak lagi bisa tinggal di asrama karena gerbang asrama selalu tutup jam 10 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak Laurin bekerja untuk Rega, dia sekarang tinggal bersama Mbak Dinda karena dia tidak lagi bisa tinggal di asrama karena gerbang asrama selalu tutup jam 10 malam. Sedangkan Laurin harus menemani Rega sampai jam 11 malam bahkan terkadang sampai jam 1 malam setelah selesai syuting.

"Eh elu udah mandi belom?" tanya Mbak Dinda yang mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.

Laurin meringis malu, lalu menggeleng. "Belom, Mbak."

"Cepetan mandi sono! Cewek itu harusnya mandi minimal dua kali sehari. Lha Rega aja sehari minimal mandi tiga kali. Masa elu kalah sih?"

"Bushet."

"Cepetan ih! Mandi sono!"

Laurin mengambil handuk dan berjalan malas menuju kamar mandi. Beberapa hari ini ia sudah dilatih Mbak Dinda menjaga kebersihan. Laurin yang biasa mandi dua hari sekali, sekarang mau tidak mau harus mandi sehari dua kali. Apa boleh buat? Laurin membutuhkan Rega untuk menjadi tentornya demi meningkatkan nilai akademiknya. Dia harus menuruti surat perjanjian kerja yang telah ia sepakati.

"Sekarang gue jadi wangi tiap hari. Mandi sehari dua kali. Keramas dua hari sekali. Rambut gue jadi jarang gatal-gatal," gumam Laurin melepas pakaian, beranjak memasuki ke bath up, dan berendam, menikmati air hangat.

"Meskipun kamar mandinya bagus kek begini, tetep aja gue malas mandi. Emang dari sononya, gue malas mandi kayak bokap hehe," imbuh Laurin menggerutu. Ia pun cepat-cepat menyudahi aktivitasnya di dalam kamar mandi setelah menggosok sekujur tubuhnya dengan sabun dan membilasnya.

Laurin mengambil handuk kering, melilitkannya ke sekitar dada, lalu membungkus rambutnya dengan handuk lain. Ia pun keluar dengan santai, tak tahu jika ada Rega di ruang tamu. Rega hanya melihat Laurin dengan tatapan datar, tanpa napsu. Sebelumnya, Rega sudah sering melihat gadis-gadis yang lebih vulgar saat ia berpergian di Hawaii. Malah gadis-gadis itu hanya memakai bikini. Dan dia tidak pernah bernapsu sama sekali.

"Hola, alien!" sapa Rega.

Laurin spontan membatu dengan mulut yang menganga lebar. "Aaaaaaarrrgghhhh!" teriak Laurin cepat-cepat menutupi bagian dadanya, berlari cepat kembali ke kamar mandi.

"Laurin, ada apa sih? Kok teriak-teriak?" tanya Mbak Dinda heran.

"Itu ... itu kapan si cowok songong ada di sini?" Laurin malah balik bertanya dari dalam kamar mandi.

"Rega baru aja datang," timpal Mbak Dinda santai.

"Mbak Dinda kok baru ngomong sih!" geram Laurin. "Gue kan jadi malu keluar pakek handuk doang tadi."

Mbak Dinda dan Rega spontan tergelak. Mbak Dinda sudah mengenal siapa Rega. Cowok yang mempunyai garis keturunan korea itu sama sekali belum memiliki ketertarikan pada lawan jenis. Sudah ratusan gadis yang mencoba merayu Rega dengan menggunakan segala cara. Namun tidak bisa. Rasanya mustahil Rega memiliki napsu pada Laurin hanya karena Laurin memakai selembar handuk. Laurin tidak sepatutnya terlalu shock seperti itu.

"Kagak usah malu gitu kali, Rin," kata Mbak Dinda. "Rega kagak mungkin napsu sama elu."

"Iiiiih pokoknya gue nggak mau tau! Mbak Dinda harus tolongin gue ambilin baju ganti dari lemari,"pinta Laurin.

"Ya udah deh." Mbak Dinda berdiri dari tempat duduknya, berjalan menuju kamar, mengambil pakaian ganti, lalu memberikannya pada Laurin.

Laurin cepat-cepat memakai pakaian itu lalu keluar kamar mandi dengan napas lega. Ia mendengus kesal, melotot ke arah Rega, lalu berdecak seolah ingin melayangkan tinju pada cowok itu.

"Eh Laurin! Jangan cuma berdiri di sono! Latihan jadi patung pancoran lu yak?" tegur Mbak Dinda.

"Ada apa, Mbak?"

"Sini!" Mbak Dinda mengajak Laurin duduk di sampingnya.

Laurin patuh. Walau kesal dan enggan duduk dalam satu meja dengan Rega. Tapi ia berusaha sebisa mungkin menahan emosinya.

"Gini, minggu depan gua mau ikut seminar di Surabaya selama seminggu. Jadi muka Rega kagak ada yang make-upin. Elu bisa gantiin gua kagak?" tanya Mbak Dinda.

"Ya elah, Mbak! Boro-boro dandanin si Rega. Gue mah biasanya dandanin topeng monyet," timpal Laurin sekenanya.

Rega terkekeh. "Awas aja kalau lo berani bikin muka gue jadi topeng monyet!"

"Kan gua masih pergi minggu depan. Mulai sekarang elu bisa mulai belajar make-up. Tenang aja. Mukanya Rega udah flawless kok. Jadi dia kagak perlu make up yang tebal," jelas Mbak Dinda.

"Em ...." Laurin berpikir. "Ya udah deh, Mbak. Gue coba."

😎😎😎😎😎
Minggu, 17 Maret 2019

Mau update lagi? Caranya gampang!

200++ komen

Spam emmot cute? Nggak masalah.

Kim Yoo JungAsLaurindya Ailani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Yoo Jung
As
Laurindya Ailani

Kim TaehyungAsMelviano Kalandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taehyung
As
Melviano Kalandra

Jeon JungkookAsArkharega Argantha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook
As
Arkharega Argantha

K-U (Kelas Unggulan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang