82. Hei!

20.9K 2.2K 467
                                    

PENGUMUMAN!!
CHAPTER 61-80 ADA DI INSTAGRAM SOROTAN BIO.

📚📚📚📚📚

Laurin mengemasi barang-barangnya dari apartemen Mbak Dinda. Dia masih kesal dengan Rega. Laurin tak mengerti bagaimana mungkin Rega memiliki begitu banyak fans di luar sana. Andaikan saja mereka tahu bagaimana tabiat Rega sebenarnya, mungkin mereka akan berbalik menjadi haters.

Seperti biasa, Rega mampir ke apartemen Mbak Dinda. Dia terlonjak kaget mendapati Laurin yang tengah sibuk mengemasi barang-barang.

"Eh elo mau ke mana?" tanya Rega panik.

"Gue mau pindah ke asrama," jawab Laurin ketus.

"Kok gitu? Lo masih ngambek ke gue ya?"

"Gue sudah bilang ke elo kan? Jangan pernah ganggu hidup gue lagi!" bentak Laurin.

"Nggak bisa gitu dong! Lo harus tanggung jawab!"

"Tanggung jawab?" dahi Laurin berkernyit heran.

"Iya. Lo harus tanggung jawab karena lo udah bikin seorang Arkharega Argantha jatuh cinta."

Laurin terkekeh sinis. "Daripada jatuh cinta sama gue, mendingan lo jatuh dari atas gedung. Biar mampus sekalian."

"Pokoknya gue nggak mau tau. Lo harus tanggung jawab macarin gue."

Laurin bergidik jijik. Ia mempercepat gerakan tangannya yang sedari tadi sibuk memasukkan sejumlah pakaian dan barang-barang lainnya.

"Ya elah nih anak bedua labil amat," batin Mbak Dinda. "Di mana-mana, cewek yang minta tanggung jawab dinikahin karena dihamilin. Lha ini malah si Rega yang minta tanggung jawab dipacarin cuma karena dibikin jatuh cintrong sama Laurin."

Rega merentangkan kedua tangannya saat Laurin selesai mengemasi barang-barang, berusaha menghalangi Laurin keluar.

"Minggir lo!" bentak Laurin seraya menepikan Rega dengan begitu mudah.

"Rin, kenapa lo gini sih? Emangnya gue salah apa? Kok lo ngambek sampai segitunya?" Rega berjalan cepat mengikuti Laurin.

Laurin terhenti lantas berbalik. "Lo bahkan nggak ngerti apa kesalahan lo. Dengar baik-baik ya, kesalahan lo itu karena lo terlalu sombong."

Rega meraih kedua tangan Laurin, menatapnya lekat dengan tatapan mengiba. "Gue akui kalau gue sombong, Rin. Gue sadar kalau kesombongan gue telah banyak nyakitin elo. Gue minta ma ... ma ... maaf."

Hati Laurin sedikit melunak mendengar kata maaf yang keluar dari mulut sombong Rega.

"Lo mau kan maafin gue?" imbuh Rega.

"Kenapa gue merasa kasihan sih sama nih cowok sotoy? Dia kan udah merendahkan pekerjaan bokap gue. Ngapain gue kasihan sama dia?" pikir Laurin.

"Rin?" sapa Rega mengiba.

"Oke." Laurin mengangguk. "Gue maafin elo."

"Nah, sekarang ayo kita tata barang-barang elo ke lemari lagi. Ayo!"

"Eh gue maafin elo bukan berarti gue mau jadi bodyguard lo lagi. Gue tetap mau pindah ke asrama."

"Kok lo masih ngambek sih? Gue kan udah minta maaf. Asal lo tau ya, permintaan maaf seorang Arkharega Argantha adalah suatu hal yang sangat langka."

Laurin tersenyum sinis. "Tuh kan! Lo tetap sombong seperti biasa. Dan gue rasa, lo nggak bakal bisa lepas dari sifat sombong lo itu. Lo selalu merasa tinggi."

Laurin melanjutkan langkahnya. Rega kembali mengejar.

"Hei!" teriak Rega. "Hei!"

Laurin tak menoleh. Pasti kata kedua setelah hei adalah Tayo, pikir Laurin jengkel. Ia terus berjalan, tak memedulikan Rega yang mengejarnya dari belakang. Cowok tampan yang dipuja kaum milenial itu gemar membuat prank hei Tayo. Kali ini Laurin tidak akan tertipu.

"Hei!" panggil Rega yang entah sudah ke berapa kali.

"Apa?" bentak Laurin berbalik.

"Hei cinta."

Mata Laurin terbelalak lebar. Pipinya berdesir, sementara irama jantungnya mendadak berderu tak karuan. Matanya lantas mengerjap, barang kali ia salah dengar. Kali ini bukan hei Tayo. Tapi hei cinta.

📚📚📚📚📚
Zaimatul Hurriyyah
Selasa, 30 April 2019

Kecepatan update ku tergantung komen dan vote kalian. 😘

Vote 500++ dan komen 200++

Vote 500++ dan komen 200++

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
K-U (Kelas Unggulan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang